Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Kos di Tangsel Ditemukan Tewas, Polisi Temukan Pisau Saat Olah TKP

Kompas.com - 25/06/2022, 21:21 WIB
M Chaerul Halim,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah indekos di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan pada Sabtu (25/6/2022) dinihari.

TKP tersebut merupakan tempat tinggal perempuan berinisial SL (35) yang ditemukan bersimbah darah di dalam kamarnya.

SL diduga menjadi korban pembunuhan oleh pria tak dikenal.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Penghuni Kamar Kos di Tangsel Tewas Bersimbah Darah

"Saat dilakukan pengecekkan lokasi tempat kejadian perkara, ditemukan darah berceceran mulai dari kamar korban hingga di depan pintu kamarnya," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Aldo Primananda Putra dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2022).

Selain itu, polisi juga menemukan sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk melukai korban.

"Ditemukan pula gagang pisau dan mata pisau yang bernoda darah segar dalam keadaan terpisah di dalam kamar korban," kata Aldo.

Baca juga: Usai Diperiksa Kejari Tangsel, Indra Kenz Ditahan 20 Hari di Rutan Mabes Polri

Sementara itu, Aldo menuturkan, korban juga mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.

"Ditemukan beberapa luka di tubuh korban akibat benda tajam," ujar Aldo.

Adapun peristiwa terungkap dari saksi berinisial RS yang sedang mengobrol bersama dua rekannya inisial A dan H sekitar pukul 02.00 WIB di lokasi kejadian.

Di sela-sela perbincangannya, RS mendengar suara teriakan yang berasal dari kamar sebelahnya.

Ia langsung mengecek sumber teriakan orang tersebut.

"Saat saksi RS sedang ngobrol, mendengar suara teriakan, namun suara itu kurang jelas, sehingga RS langsung keluar kamar dan melihat korban di depan pintu kamar dalam keadaan bersimbah darah," kata Aldo.

Baca juga: Terbukti Lakukan Pembunuhan Berencana, Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup

Berdasarkan keterangan saksi, kata dia, korban saat itu masih sempat meminta tolong bahwa ada pria yang mengambil handphone-nya.

"Dan korban berkata 'Tolong, maling cowok dari pintu belakang, HP saya diambil'," ujar dia.

Kemudian, salah satu saksi menghubungi pengurus rumah indekos untuk menginformasikan kejadian tersebut.

Aldo mengatakan, korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.

"Sudah dicoba dibawa ke RS untuk dilakukan pertolongan pertama, namun nyawa korban tidak tertolong akibat kehabisan darah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com