Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 22 Tokoh Betawi yang Diabadikan Jadi Nama Jalan di Jakarta

Kompas.com - 02/07/2022, 14:25 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergantian 22 nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi  menuai polemik.

Banyak masyarakat yang keberatan dengan pergantian nama jalan tersebut lantaran khawatir ribet mengurus perubahan dokumen seperti KTP, KK, hingga STNK.

Namun tak sedikit pula pihak yang mengapresiasi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu. 

Baca juga: Anies Resmi Ubah 22 Nama Jalan di Jakarta dengan Nama Tokoh Betawi

Apresiasi salah satunya disampaikan Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LBK) Becky Mardani.

Ia pun menyebut, para tokoh itu memang layak diabadikan menjadi nama jalan lantaran jasanya yang telah memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi.

"Mereka bukan orang sembarangan, mereka punya kiprah, mereka punya jejak dalam membangun Jakarta sesuai bidang keahliannya masing-masing," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Warga Tolak Perubahan Nama Jalan, Acara Penyerahan KTP Baru Batal, Wali Kota Jakpus Balik Kanan

Lalu siapa saja 22 tokoh Betawi tersebut? Berikut profil singkatnya:

Jakarta Pusat

1. Tino Sidin: Tokoh seni lukis dan pendidikan melukis/menggambar anak yang terkenal karena mengisi program TV di TVRI, juga dikenal pada era revolusi kemerdekaan berperan dalam militer, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Cikini VII.

2. Mahbub Djunaidi: Tokoh yang dikenal sebagai ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), juga dikenal sebagai wartawan, sastrawan, kolumnis, agamawan dan politikus, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Srikaya, sekitar Kebon Sirih.

3. Raden Ismail: Kemenakan dari pahlawan nasional MH Thamrin yang aktif di dunia seni peran yang pernah berkeliling hingga ke Singapura, Malaya dan Thailand bersama grup opera dan dikenal sebagai aktor Betawi era 1950-an, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Buntu.

4. A. Hamid Arief: Aktor Indonesia yang aktif pada era tahun 1950-1980-an, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Tanah Tinggi 1 Gang 5.

Baca juga: Gelombang Protes Perubahan Nama Jalan di Jakarta, Warga dan DPRD Merasa Tidak Dilibatkan

5. H. Imam Sapi’ie: Pahlawan Kemerdekaan yang berjuang melawan penjajah, pernah diangkat menjadi Menteri Urusan Keamanan Rakyat pada zaman revolusi, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Senen Raya.

6. Abdullah Ali: Putra Betawi yang dijuluki maestro dan legenda perbankan Indonesia, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan SMP 76.

7. M. Mashabi: Pemusik yang turut serta memperkenalkan gaya musik melayu modern, sehingga namanya ditetapkan sebagai nama jalan di Jalan Kebon Kacang Raya sisi Utara.

8. H.M Saleh Ishak: Putra asli Jakarta dan Pahlawan Kemerdekaan pada tahun 1945-1950an, sehingga namanya ditetapkan sebagai nama jalan Kebon Kacang Raya sisi Selatan.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Pertanyakan Usulan Nama Jalan Ali Sadikin yang Belum Dieksekusi Anies

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com