Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 22 Tokoh Betawi yang Diabadikan Jadi Nama Jalan di Jakarta

Kompas.com - 02/07/2022, 14:25 WIB
Ihsanuddin

Editor

Jakarta Utara

1. Mualim Teko: Ulama Betawi yang wafat di Kapuk Teko, sehingga namanya dijadikan sebagai nama jalan di depan Taman Wisata Alam Muara Angke.

Jakarta Barat

1. Guru Ma’mun: Intelektual sekaligus ulama Betawi di Rawa Buaya Cengkareng, Jakarta Barat, sehingga namanya dijadikan nama jalan di Jalan Rawa Buaya.

2. Syekh Junaid Al Batawi: Ulama Betawi yang menyebarkan agama Islam di Betawi pada abad ke-18, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Lingkar Luar Barat (dari Pasar Cengkareng ke arah Kamal)

Baca juga: JJ Rizal Sesalkan Perubahan Nama Jalan Warung Buncit, Ini Alasannya

Jakarta Selatan

1. H. Rohim Sa'ih: Tokoh yang pernah menyediakan lahan untuk disewakan guna pembuatan Perkampungan Budaya Betawi yang sekarang kita kenal dengan Zona Embrio, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan barat.

2. KH. Ahmad Suhaimi: Tokoh masyarakat yang dikenal sebagai penggagas berdirinya Masjid Baitul Ma’mur (kini menjadi Masjid Raya Baitul Ma’mur), juga beberapa masjid di sekitar Kelurahan Srengseng, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan Timur.

3. KH. Guru Amin: Ulama yang turut berjuang melawan penjajahan pada masa revolusi, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Raya Pasar Minggu sisi utara.

4. Hj. Tutty Alawiyah: Mantan Menteri pemberdayaan perempuan, akademisi/dosen, dan ulama Wanita, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Warung Buncit Raya.

Baca juga: Keluhan Warga yang Terdampak Perubahan Nama Jalan di Cipayung, Semua Surat Harus Diganti dan Bikin Repot

Jakarta Timur

1. Mpok Nori: Sosok komedian Betawi, sehingga namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Bambu Apus Raya.

2. H. Bokir bin Dji’un: Seniman topeng Betawi yang namanya diusulkan untuk sebagian ruas Jalan Raya Pondok Gede, yakni dari Hek sampai Prapatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

3. Haji Darip: Tokoh yang piawai dalam ilmu bela diri, pendakwah dan pejuang pada masa revolusi yang dijuluki Panglima Perang Klender, namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Bekasi Timur Raya.

4. Entong Gendut: Seorang pejuang terhadap perlawanan rakyat dari daerah Tanjung Oost (saat ini kampung Gedong, Condet), namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Budaya.

5. Rama Ratu Jaya: Seorang guru bela diri yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada tahun 1869, namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan BKT sisi barat.

Baca juga: Nama Jalan di Kebon Kacang dan Bambu Apus Diganti, JJ Rizal: Hilangnya Representasi Harapan Kota Hijau

Kepulauan Seribu

1. Habib Ali bin Ahmad: Seorang yang dikenal sebagai ulama dan mubaligh yang pertama kali menyebarkan Islam di Pulau Panggang dan sekitarnya, namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang.

2. Kyai Mursalin: Tokoh yang dikenal sebagai ulama yang piawai dalam ilmu bela diri, namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Bukan Orang Sembarangan, Kenali Lebih Dekat 22 Tokoh Betawi yang Diabadikan Jadi Nama Jalan di DKI"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com