Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Tangsel Prediksi 8.000 Tenaga Kerja Bakal Diberhentikan Imbas Penghapusan Honorer

Kompas.com - 04/07/2022, 22:28 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi bakal ada ribuan jiwa yang terdampak kebijakan penghapusan tenaga honorer.

Sebanyak 8.000 dari 11.900 tenaga honorer yang ada di Kota Tangsel diperkirakan bakal diberhentikan jika aturan tersebut diterapkan pada 2023 mendatang.

Anggota Komisi I DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis mengatakan, jumlah ideal tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pemerintah kota Tangsel yaitu sekitar 10.000 pegawai, baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca juga: FHI Kota Tangsel Harap Pemerintah Daerah Beri Solusi atas Penghapusan Tenaga Honorer

“Sedangkan saat ini, kita baru punya 4.800 PNS dan 1.000 PPPK. Artinya untuk memenuhi angka ideal 10.000 pegawai itu, kita membutuhan sekitar 4.200 pegawai lagi, yang nantinya itu bisa diangkat jadi PNS atau PPPK," ujar Rizki kepada wartawan, Senin (4/7/2022).

Dengan demikian, jika jumlah 11.900 itu kemudian disaring dengan jumlah kebutuhan hanya 4.200, maka akan ada sekitar 8.000 tenaga honorer yang akan diberhentikan.

Kendati demikian, kata dia, tenaga honorer akan terbantu sesuai edaran baru pemkot Tangsel bahwa tenaga honorer yang tidak lulus dalam seleksi PPPK akan tetap bisa dipekerjakan, melalui tenaga ahli atau outsourcing.

“Wali Kota Pak Benyamin (Benyamin Davnie) tetap menginginkan mereka tetap bekerja, dan beruntungnya ada kebijakan atau edaran baru lagi, para honorer yang tidak lulus seleksi PPPK ini bisa tetap bekerja tetapi melalui sistem outsourcing,” jelas Rizki.

Baca juga: Carut Marut Tenaga Honorer

Nantinya melalui kebijakan itu, bakal menyerap para pesapon, office boy (OB), satpam, dan supir untuk bekerja dengan sistem outsourcing.

“Sementara, sebagian besar tenaga honorer ini merupakan tenaga adminsitrasi. Jadi kami meminta agar Wali Kota melalui BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM) melakukan komunikasi lagi ke Kemenpan-RB, agar dalam outsourcing itu memasukkan juga poin tenaga administrasi,” pungkasnya.

Ia menilai, Pemkot Tangsel saat ini masih memperjuangkan nasib para tenaga honorer yang kemungkinan tidak lulus dalam seleksi PPPK.

“Artinya, dari hasil rapat sangat terlihat ada upaya keras dari Wali Kota, agar tidak ada pengangguran di Tangsel imbas dari kebijakan ini. Wali Kota betul-betul memperjuangkannya. Dan kami sangat mendukung itu,” kata Rizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com