Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Akan Datangi Polres Jaksel Terkait Kasus Pencabulan Bocah di Kebayoran Lama

Kompas.com - 05/07/2022, 13:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi akan mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan terkait adanya kasus pencabulan anak yang terjadi di kawasan Kebayoran Lama Utara pada Selasa (28/6/2022).

Untuk diketahui, pencabulan diduga dilakukan sopir taksi berinisial A terhadap tetangganya, anak perempuan berinisial F (7).

Pria yang akrab disapa Kak Seto rencananya mendatangi Polres Jakarta Selatan pada Rabu (6/7/2022).

"Iya pasti (kami datangi Polres Jaksel). Kalau Jaksel sudah langganan sekali, saya serahkan, gini," ujar Kak Seto saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Anak 7 Tahun di Kebayoran Lama Menangis Kesakitan ke Ibunya, Ternyata Dicabuli Tetangga

Kak Seto menjelaskan, kedatangannya ke Polres Jakarta Selatan untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait penanganan korban setelah menerima perbuatan asusila dari terduga pelaku.

"Besok kami bertemu (penyidik PPA). Bisa kami diskusikan soal penanganan-penanganan dan juga langkah-langkah preventif," ucap Kak Seto.

Orangtua korban, N, sebelumnya menjelaskan, dugaan pencabulan yang dialami oleh F terjadi pada siang hari. Saat itu putrinya mengeluhkan sakit pada kelaminnya.

"Dia awalnya lapor ke saya, 'Ibu, punya aku berdarah.' Aku pikirannya sudah negatif. Saya tanya malah menangis, tak lama dia ngomong, 'Aku digituin sama Pakde A'," kata N.

Baca juga: Sopir Taksi yang Cabuli Anak di Kebayoran Lama Disebut Juga Pamer Kelamin ke Bocah Lain

Sebelum mengadukan rasa sakit pada kelamin, F disebut sempat main ke rumah terduga pelaku. Saat itu F sempat dicari oleh kakaknya, tetapi tak ditemukan.

N menduga saat itu anak kedua dari empat bersaudara itu dicabuli oleh terduga pelaku.

"Pintu rumah (terduga pelaku) itu tertutup yang sampingnya, yang orang itu," kata N.

N mengaku emosi, tetapi bingung langkah apa yang harus dilakukan pertama. Ia akhirnya menghubungi ketua RT setempat dan mengadukan kejadian yang dialami putrinya.

"Akhirnya tetangga bilang, coba dilihat dulu. Dilihat emang punyanya (kelamin) dia itu agak merah. Jadi sudah, telepon bu RT, bu RT datang, kami ke Polsek. Dari Polsek langsung disuruh ke Polres," kata N.

Baca juga: Anak Perempuan di Kebayoran Lama Utara Dicabuli Tetangga, Pelaku Disebut Kerap Memberi Uang ke Korban

N saat itu membawa F ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melakukan visum guna melengkapi laporan perkara yang dialami putrinya.

Hasil visum menyatakan bahwa terdapat memar merah pada bagian alat vital korban. Laporan N diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/1520/VI/2022/RJS, Selasa 28 Juni 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com