Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Buru Pelaku Pengeroyokan Remaja di Tambun Bekasi

Kompas.com - 12/07/2022, 21:05 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi masih memburu pelaku pengeroyokan terhadap seorang remaja berinisial JW (24).

Korban ditemukan tewas di depan Kantor Sekretariat RW 010, Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (22/6/2022).

Kepala Unit Jatanras Polres Metro Bekasi, Inspektur Satu I Gede Bagus Ariska Sudana mengungkapkan, polisi sudah mengidentifikasi dan mengetahui jumlah pelaku.

"Masih dalam tahap penyelidikan, kalau untuk pelaku, kami identifikasi ada tiga orang dan tiga pelaku ini masih dalam tahap pencarian," ujar I Gede Bagus, saat dihubungi, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Pedagang Bubur Jadi Korban Pembacokan di Tambun Bekasi

I Gede Bagus belum dapat menjelaskan lebih lanjut soal identitas pelaku, namun ia memastikan pelaku tidak kenal dekat dengan korban.

"(Pelaku) orang lain, bukan penduduk sana (tempat korban tinggal). Itu lebih lengkapnya nanti, kalau sudah dapat orangnya," tutur dia.

Selain itu, polisi juga belum dapat menemukan sepeda motor korban yang hilang setelah penggeroyokan. 

Adapun JW diduga tewas setelah terlibat cekcok dan dikeroyok sekelompok orang tak dikenal pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengatakan, saat itu JW sempat beberapa kali memaki orang yang lewat.

"Kami mendapat informasi bahwa saat kejadian, korban ini sedang duduk-duduk di bawah tiang listrik. Di sana itu, korban sambil pukul-pukul tiang listrik. Setiap ada yang lewat, diteriaki, dikatain," kata Aris, Rabu lalu.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Saluran Air Kampung Tambun Bekasi

Korban diduga melontarkan kata-kata kasar dan memaki tiga orang yang sedang melintas. Lantaran kesal, ketiga orang tersebut mengejar korban hingga berujung aksi penganiayaan.

"Dia ini si korban lari ke depan sini, depan perumahan ini, dikejar. Terjadilah penganiayaan," ucap Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com