BEKASI, KOMPAS.com - R (2), anak yang disiram air keras oleh ayahnya yang bernama Kenzi (26), harus menjalani sejumlah operasi bedah plastik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala RSUD Cibitung dr Lilah Muflihah mengatakan bahwa R mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya.
"Beberapa waktu lalu, R sudah menjalani operasi oleh dokter spesialis bedah plastik. Operasi untuk telinga sebelah kanannya, jadi luka di telinganya diangkat sebelah kanan," kata Lilah saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (13/7/2022).
Selain operasi pengangkatan luka pada telinga kanan R, dalam waktu dekat, pihak RSUD juga berencana melaksanakan operasi pada mata R.
Operasi itu dilakukan lantaran mata R juga terkena air keras yang disiramkan pelaku.
"Kami operasi lagi di matanya, karena luka itu, matanya dia (R) tidak bisa ditutup. Jadi, kalau dia tidur, enggak bisa tidur," tutur Lilah.
Baca juga: Akhir Pelarian Pelaku Penyiraman Air Keras ke Anak, Istri dan Ibu Mertua yang Buron
Meski beberapa luka di bagian tubuh R sudah mengering, tetapi korban masih harus mendapatkan perawatan intensif, mengingat R masih balita.
"Tentunya masih harus perawatan yang cukup lama dan tidak bisa cepat, karena bertahap untuk penyembuhan dan tindakan lainnya," ujar Lilah.
Menurut Lilah, biaya perawatan R dan ibunya, SSH (25), yang juga menjadi korban, ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Bekas, bukan BPJS.
"Sebenarnya mereka ada BPJS, hanya saja untuk kasus kekerasan ini, mereka tidak bisa ditanggung oleh BPJS," ucap Lilah.
Baca juga: Tersangka Penyiram Air Keras di Bekasi Ditangkap, Temannya Masuk DPO karena Membantu
Adapun penyiraman air keras itu terjadi di Kampung Jagawana, Sukarukun, Sukatani, Kabupaten Bekasi, pada 20 Juni 2022 sekitar pukul 03.00 WIB.
Selain SSH dan R, ibu SSH yang juga mertua pelaku, yakni SH (57), juga menjadi korban.
Kenzi menyiram air keras kepada anak, istri, dan ibu mertuanya lantaran sakit hati atas ucapan istrinya.
"Tersangka melakukan penyiraman air keras kepada anak, istri, dan mertua karena tersangka kesal dengan ucapan istrinya (korban)," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan.
Baca juga: Pelaku Penyiraman Air Keras ke Istri, Anak, dan Mertua Ditangkap, Polisi: Motifnya Sakit Hati
Gidion menjelaskan, Kenzi dan istrinya kerap cekcok. SSH juga sering meminta untuk bercerai.
"Kenzi yang menikah secara siri dengan istrinya memang sering bertengkar dan istrinya sering meminta cerai kepada pelaku. Mereka berdua juga sempat didamaikan oleh pihak RT setempat," jelas Gidion.
Meski sempat didamaikan, SSH tetap ngotot meminta untuk diceraikan sebab Kenzi menganggur dan tidak dapat memberikan nafkah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.