Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Perdagangan Manusia, Salah Satunya Dipaksa Jadi PSK

Kompas.com - 15/07/2022, 11:46 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bekasi mengungkapkan, sepanjang 2022, terdapat dua warga Kabupaten Bekasi yang menjadi korban tindak perdagangan orang.

Kepala UPTD PPA Kabupaten Bekasi Fahrul Fauzi mengatakan bahwa pihaknya sudah menjemput dua korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.

"Kami sudah mengembalikan korban TPPO ini. Indikasi jumlah korban memang banyak, namun yang ditetapkan pihak kepolisian sebagai korban, ada dua orang," ujar Fahrul Fauzi saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Baru Diungkap Senin, Apa yang Terjadi Selama Tiga Hari di Rumah Irjen Ferdy Sambo?

Fahrul mengatakan bahwa korban pertama yang sudah dijemput merupakan warga Muaragembong, Kabupaten Bekasi.

"Sebelumnya, warga Muaragembong, (dijemput) bulan Maret atau April, sebelum bulan puasa," kata Fahrul.

Sementara itu, korban TPPO yang kedua merupakan warga berinisial T (17) yang berasal dari wilayah Cikarang.

Penjemputan korban kedua berdasarkan surat yang diberikan oleh UPTD PPA dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat dengan nomor 2067/TU.01.02/UPTD PPA.

Baca juga: Viral Kasus Penipuan Jastip Diungkap di Akun @korbanpenipuantita, Ini Cerita Salah Satu Korbannya

Fahrul menyebutkan bahwa korban kedua diduga tertipu oleh penyalur pekerja hingga akhirnya T merantau ke Bangka Belitung selama enam bulan lamanya.

"Dimanfaatkan penyalur di sana. Korban ini dipekerjakan sebagai pekerja kafe, memberikan pelayanan gitu. Intinya tempat hiburan malam, dia bercerita melayani tamu," tutur Fahrul.

T diketahui dipaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).

"Berdasarkan pengakuannya, iya (dipaksa menjadi seorang PSK)," imbuh Fahrul.

UPTD PPA Kabupaten Bekasi kini sudah mengembalikan T kepada pihak keluarga. Selain itu, T dan keluarganya juga sudah mendapat pendampingan dan pembinaan.

"Kami sudah serahkan ke keluarga dan kami sedang lakukan pembinaan," pungkas Fahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com