Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Alasan Kawasan Dukuh Atas Jadi Tempat Favorit Remaja Citayam

Kompas.com - 19/07/2022, 23:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena "Citayam Fashion Week" belakangan semakin menarik perhatian dan diperbincangkan di media sosial.

Istilah "Citayam Fashion Week" menjadi kian populer setelah sejumlah remaja dari sekitaran Jakarta mengenakan pakaian unik dan nongkrong di seputaran Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Ratusan anak baru gede (ABG) yang nama beken remaja SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok, ini memang kerap memenuhi trotoar dekat Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, mengatakan fenomena "Citayam Fashion Week" cepat populer lantaran semua warganet selalu berusaha untuk memperbarui situasi melalui status media sosial mereka.

Baca juga: Momen Anies Jajal Catwalk Citayam Fashion Week ala Remaja SCBD di Dukuh Atas

"Fenomena itu tidak akan terjadi jika mereka melakukan hal sama di stasiun asal daerah mereka," ujar Nirwono kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Nirwono mencatat ada sederet alasan mengapa remaja SCBD tersebut memilih kawasan stasiun kereta rel listrik (KRL) commuter line Sudirman dari sekian banyak stasiun yang ada di Jabodetabek. Berikut pandangannya:

Lokasi Strategis

Tak bisa dipungkiri, lokasi sekitar Stasiun KRL Sudirman dan Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas sangat strategis dan mudah dijangkau.

"Lokasinya lebih mudah dicapai dengan KRL di Stasiun Sudirman yang relatif terjangkau biayanya, untuk perjalanan pulang-pergi (PP)," ujar Nirwono.

Baca juga: Soal Fenomena Citayam Fashion Week, Disbud DKI: Bagian dari Ekspresi Generasi Muda

Dekat Pusat Kota

Lokasi kawasan Dukuh Atas juga dinilai sangat strategis untuk menjangkau sejumlan titik di pusat kota. Nirwono meyakini berapa ikon Ibu Kota juga tak lepas dari sorotan remaja tanggung ini, seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Monumen Nasional (Monas).

Selain itu, Dukuh Atas juga dipertimbangkan sebagai titik transit moda transportasi yang mana akan dipenuhi oleh banyak orang yang berlalu-lalang, khusunya pekerja komuter.

"Sehingga, jika mereka berkegiatan, misalnya adu fesyen, akan banyak yang menyaksikan meskipun hanya sekilas saat melintasi Terowongan Kendal," tutur Yoga.

Kekuatan Media Sosial

Nirwono meyakini ketenaran Dukuh Atas tak lepas dari kemudahan dan kekuatan media sosial para warganet yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atau kepo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com