Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga PSK Pasang Tarif Rp 400.000 via Aplikasi MiChat, Komunitas Depok Bersatu Jebak dan Lapor Polisi

Kompas.com - 22/07/2022, 16:33 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pekerja seks komersial (PSK) dijebak pemuda dari Komunitas Depok Bersatu melalui aplikasi MiChat.

Terduga PSK memasang tarif Rp 400.000 kepada pelanggannya untuk sekali kencan.

Hal itu dikatakan Kasi Pemerintahan dan Ketentraman Ketertiban (Trantib) Kelurahan Pasir Putih Komarudin, berdasarkan bukti transaksi prostitusi online terduga PSK dengan salah satu anggota Komunitas Depok Bersatu melalui MiChat.

"Kalau dilihat dari chat, transaksi yang ditawarkan dengan harga Rp 400.000," kata Komarudin saat ditemui, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Perempuan Jadi Korban Pencurian dan Kekerasan di Bekasi, Pelaku Berkenalan lewat Aplikasi MiChat

Komarudin menuturkan, bukti percakapan dalam pesan singkat berkait transaksi prostitusi online tersebut diserahkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pancoran Mas sebagai barang bukti.

"Dari chat yang memang kami sudah dapat dipelajari dan memang itu juga merupakan barang bukti juga dari pihak kepolisian untuk bisa mengungkap jaringan ini," ujar dia.

Lebih lanjut, Komarudin menyebutkan, terduga PSK tersebut kemungkinan berafiliasi dengan jaringan protitusi online lainnya.

Baca juga: 23 Orang Terjaring Razia di Depok, Ditemukan Bukti Transaksi Prostitusi Online di Aplikasi MiChat dan Alat Kontrasepsi

"Karena kami melihat emang awalnya dilakukan transaksi di Kelurahan Pasir Putih, kemudian dialihkan ke Pancoran Mas, seakan-akan menunjukkan bahwa ini merupakan satu jaringan," ujar Komarudin.

Untuk itu, dia berharap kasus prostitusi online tersebut dapat terungkap hingga tuntas sampai ke akar-akarnya.

"Kita berharap masalah kasus ini bisa dikupas tuntas oleh pihak kepolisian yang sekarang ditangani oleh Reskrim Umum Polres Depok, mudah-mudahan bisa tuntas sampai ke akar-akarnya," kata Komarudin.

Adapun sebelumnya petugas keamanan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kelurahan Pasir Putih di Depok, Jawa Barat, menggerebek rumah kontrakan yang diduga memfasilitasi praktik prostitusi pada Kamis (21/7/2022) malam.

Komarudin mengatakan, penggerebekan dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga berkait dugaan prostitusi online di wilayahnya.

"Kemudian, kami bergerak dengan berkoordinasi dengan tiga pilar dan ternyata yang membuat laporan itu dari Komunitas Depok Bersatu," kata Komarudin.

Untuk diketahui, Komunitas Depok Bersatu sedang gencar melakukan pemberantasan terhadap penyakit masyarakat, salah satunya berkaitan dengan prostitusi online.

Dalam penggerebekan itu, kata Komarudin, seorang pekerja seks ditemukan dalam kondisi tanpa busana. Ia kemudian dibawa ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pancoran Mas untuk ditindaklanjuti.

"Saat penggrebekan didapati perempuan itu sudah dalam kondisi tanpa busana dan akhirnya dibawa ke Mapolsek Pancoran Mas," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com