Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Kreator Mendulang Untung dari "Citayam Fashion Week", Banyak Konten Baru Dihasilkan...

Kompas.com - 27/07/2022, 05:40 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Animo masyarakat terhadap aksi peragaan busana "Citayam Fashion Week" tak kunjung surut meski sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.

Fenomena ajang pamer fesyen itu menjadi sebuah keuntungan bagi pembuat konten atau content creator di media sosial.

Kreator konten bernama Qodi mengungkapkan, "Citayam Fashion Week" tak hanya membawa keuntungan dari segi materi, tetapi banyak hal lain yang bisa digali dari aksi peragaan busana tersebut.

"Tentunya sebagai content creator menguntungkan banget, saya jadi ada ide buat konten, terus buat hal-hal baru, mungkin ini first experience sebagai content creator datang ke ruang publik yang beragam gaya berpakaiannya," ujar Qodi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Saat Pengemudi Ojol Bersih-bersih di Area Citayam Fashion Week, Berawal Resah Lihat Sampah Berserakan...

Kreator konten yang sering membuat konten edukasi ini mengatakan, "Citayam Fashion Week" merupakan hal yang tidak disangka-sangka karena fenomena tersebut begitu viral di media sosial.

Ia menambahkan, kehadiran "Citayam Fashion Week" dapat menjadi wadah untuk remaja mengeluarkan bakat terpendam dimiliki serta semakin kreatif dan inovatif.

"Lebih kreatif, lebih inovatif, lebih percaya diri apa pun yang mereka pakai (berbusana), ya intinya percaya diri aja," kata dia.

Qodi pun berharap, ke depannya baik pemerintah dapat mendukung kegiatan "Citayam Fashion Week".

"Semoga didukung oleh pemerintah selagi itu hal yang positif," ungkap Qodi.

Baca juga: Cerita Remaja SCBD Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di Citayam Fashion Week Dukuh Atas...

Diwawancarai terpisah, Gabe, kreator konten dengan nama akun Instagram @gabewelyy, mengungkapkan bahwa semakin banyak konten yang ia hasilkan semenjak ramainya kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, itu.

"Saat ini fokus buat konten tanya jawab sama anak-anak yang berkunjung Dukuh Atas," kata Gabe.

Kreator konten dengan 100.000 orang pengikut di Instagram itu berharap fenomena "Citayam Fashion Week" dapat bertahan lama dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Gabe menambahkan, orisinalitas "Citayam Fashion Week" juga harus tetap terjaga dan tidak ada seorang pun yang memanfaatkan peragaan busana itu demi keuntungan sendiri.

"Berharap semua bisa ke sini (Citayam Fashion Week) tanpa ada harus izin dan gangguan segala macamnya," tutur Gabe.

Baca juga: Remaja di Jaksel Bisa Gelar Fashion Show ala Citayam Fashion Week di Mal, Sudin Parekraf: Buat Ramaikan yang Sepi

Sebagai informasi, peragaan busana "Citayam Fashion Week" berawal dari banyaknya remaja asal Citayam, Bojonggede, dan sekitarnya yang kerap menongkrong di kawasan Dukuh Atas.

Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kreator konten hingga para pejabat kemudian tertarik mengikuti tren "Citayam Fashion Week".

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menjajal zebra cross di Jalan Tanjung Karang yang dijadikan arena catwalk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com