Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PKL Kucing-kucingan Berdagang di Kawasan Kota Tua Jakarta...

Kompas.com - 01/08/2022, 20:10 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang kaki lima (PKL) terlihat masih berjualan di kawasan wisata Kota Tua Jakarta pada Senin (1/8/2022).

Seorang pedagang minuman dan pedagang suvenir terlihat masih berjualan di sudut di sekitar pintu masuk Kota Tua Jakarta dari arah Bank Mandiri.

Sedangkan dari arah pintu masuk utara, tepatnya di seberang Halte Trans Jakarta Museum Fatahillah, terlihat seorang pedagang kopi keliling juga membuka lapaknya.

"Saya dagang kucing-kucingan saja. Tadi sudah dibawa ke Kota Intan, tapi saya balik lagi. Soalnya di sana sepi, di sini lumayan lah," kata salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, Senin.

PKL tersebut terlihat berdagang dengan sembunyi-sembunyi di balik bangunan maupun di balik pohon.

Baca juga: Polisi Sebut Kemensos Tak Tahu Soal Kerjasama Penyaluran Bansos Presiden dengan JNE

Sementara, sejumlah petugas gabungan terlihat berkeliling di kawasan Kota Tua Jakarta. Beberapa jam sebelumya, sejumlah petugas gabungan melakukan sterilisasi PKL di kawasan Kota Tua dan memindahkan mereka ke lokasi binaan di Kota Intan.

Aksi ini dilakukan demi mewujudakan Kawasan wisata Kota Tua Jakarta, Taman Sari, Jakarta Barat, yang bebas dari aktivitas PKL per Agustus 2022.

Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto mengatakan, sosialisasi pemindahan PKL ke Kota Intan PKL telah dilakukan sejak enam bulan lalu.

"Kami harapkan tidak ada riak ataupun gejolak di sini. Diharapkan semuanya bisa memahami sehingga ekonomi bisa bergerak," ungkap Agus di Kota Tua Jakarta, Senin. 

Selain merelokasi pedagang yang masih berjualan di kawasan Kota Tua Jakarta, petugas gabungan juga melakukan penjagaan di 16 titik.

Baca juga: Polisi Sebut JNE Kubur Sembako Bantuan Presiden di Lapangan KSU Depok karena Rusak Terkena Hujan

"Ada 16 posko penjagaan yang kita akan amankan. Kami harap masyarakat ikut memahami, mungkin ada sedikit ketidak nyamanan. Namun, ini untuk kepentingan bersama," ujar Agus.

Sementara itu, Agus mengatakan bahwa petugas yang melakukan penertiban hari ini datang dari berbagai instansi.

"Ada Satpol PP, Sudin Perhubungan, jajaran UPK, kemudian dari Sudin Parekraf dan Sudin Lingkungan hidup, PTSP, semuanya terlibat secara kolaboratif didampingi dengan TNI dan Polri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com