Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JJ Rizal Optimis Nama JIS Masih Bisa Diganti, "Belum Tanda Tangan Prasasti"

Kompas.com - 04/08/2022, 22:09 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal masih optimistis terhadap perubahan nama Jakarta International Stadium (JIS) meski grand launching stadion itu telah terlaksana pada 24 Juli 2022 lalu.

Untuk diketahui, JJ Rizal sempat menggalang petisi melalui situs change.org untuk mengganti nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin. Petisi itu mulai digulirkan pada Juni 2022.

JJ Rizal menegaskan, harapan untuk mengubah nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin masih belum kandas.

Sebab, JJ Rizal menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru meresmikan bangunan stadion yang terletak di Jakarta Utara itu, belum meresmikan namanya.

"Tetapi, (Anies) belum memberikannya (JIS) nama. Kami sudah memeriksa dan tidak ada dalam pidatonya kata yang tegas soal nama stadion baru itu," tuturnya, kepada awak media, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Saat Asa Nuryadi dan Lahuri Pupus di Pameran Bursa Kerja, Sudah Terlalu Tua untuk Melamar...

Menurut Rizal, Anies juga belum menggelar acara penandatanganan prasasti selazimnya acara peresmian bangunan.

Karena itu, ia meyakini bahwa nama stadion itu masih bisa diubah menjadi Stadion MH Thamrin.

Budayawan Betawi itu pun meyakini bahwa Anies tengah menunggu momen yang tepat untuk mengganti jama JIS menjadi Stadion MH Thamrin.

"Kami tetap yakin gedung itu sepantasnya mendapat nama MH Thamrin dan Gubernur sedang menunggu saat yang tepat menamakannya begitu," ujar dia.

"Apalagi, jika mengingat ia (Anies) sosok yang menganggap sejarah adalah nilai penting," sambung JJ Rizal.

Baca juga: Siap-siap, Tarif Integrasi Transportasi Umum DKI Jadi Rp 10.000 Bakal Diterapkan Pertengahan Agustus Ini

Untuk diketahui, sampai dengan Senin 20 Juni 2022 pagi, petisi yang digalangkan JJ Rizal terkait perubahan nama JIS sudah ditandatangani oleh 5.730 orang. 

Ada sejumlah alasan JJ Rizal menggalang petisi ini. Pertama, adalah karena penamaan stadion itu dianggap bermasalah. 

Penamaan JIS dianggap melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 karena menggunakan bahasa Inggris.

"Selain itu, nama ‘JIS’ sepertinya tidak dapat memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif," tulis JJ Rizal dalam petisinya di change.org.

JJ Rizal telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip tulisan di petisinya itu. 

Baca juga: Deretan Perubahan Istilah oleh Anies: Normalisasi Sungai, Nama Jalan, dan RSUD

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com