BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberi saran kepada pihak Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan juga pihak Bina Marga untuk tidak membongkar Jembatan Antilope yang lama.
Hal itu Tri sampaikan setelah ia melihat bahwa jembatan lama yang berada di Jalan Antilope Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi bisa berfungsi secara maksimal dan dapat digunakan anak-anak.
"Kalau sekiranya tidak mengganggu, lebih baik jembatan lama tidak perlu dibongkar, nanti ditutup saja, diberikan untuk aktivitas anak-anak, sehingga dapat digunakan untuk bermain dan lainnya," kata Tri, di Bekasi, Rabu (10/8/2022).
Tri beralasan bahwa pemandangan di Jembatan Antilope yang lama mempunyai ciri khas sendiri.
Menurut dia, di Jembatan Antilope yang lama, masyarakat juga dapat memanfaatkannya untuk kegiatan ekonomi.
"Kalau malam hari juga bisa dijadikan tempat tongkrongan, yang penting sama-sama menjaga, sehingga bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat dan bisa digunakan sebagai kegiatan keekonomian," jelas dia.
Baca juga: Pembangunan Rampung, Jembatan Antilope yang Baru Diuji Coba Rabu Sore Ini
Adapun Tri juga berharap bahwa dengan dibukanya akses Jembatan Antilope yang baru, maka dapat meningkatkan akses masyarakat yang melintas.
"Selama ini warga yang datang dari arah utara ke selatan itu harus berputar, tapi dengan adanya seperti ini (peresmian jembatan baru), akan bisa lebih cepat lagi, baik dari sisi jarak maupun waktu perjalanan," tutup dia.
Sebagai informasi, pembangunan jembatan baru di Jalan Antilope Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi, kini selesai dikerjakan.
Usai pengerjaan jembatan rampung, Dinas Perhubungan Kota Bekasi langsung melakukan uji coba lalu lintas di jembatan tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Teguh Indrianto mengatakan dalam uji coba tersebut, semua kendaraan akan diarahkan melalui jembatan layang yang baru.
Petugas akan menutup akses Jembatan Antilope yang lama dengan movable concrete barrier (MCB).
"Itu (Jembatan Antilope Lama) akan kami nonaktifkan dengan MCB atau beton," ungkap Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.