BEKASI, KOMPAS.com - Pihak wali murid menuntut agar lokasi pintu masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Negeri Kota Baru II dan III, Bekasi, dipindah atau dimundurkan pasca kecelakaan maut yang terjadi Rabu (31/8/2022) kemarin.
Diberitakan sebelumnya, truk kontainer menabrak tiang komunikasi di depan SDN Kota Baru II dan III, sejumlah kendaraan, dan halte yang dipenuhi oleh anak sekolah.
"Kami dari pihak wali murid menuntut ada renovasi ulang di sekolahan. Untuk saat ini (lokasi gerbang) terlalu mepet jalan," ujar Mardani (35), ayah dari salah seorang korban tewas, saat ditemui di rumah duka di Kampung Rawa Pasung, RT 002 RW 004 Kota Baru, Bekasi Barat, Kamis (1/9/2022).
Mardani merupakan ayah dari Abdul Muis Al Habsi (10), siswa kelas 5 SDN Kota Baru III yang tewas usai tertabrak truk saat jajan di depan sekolahnya.
"Trotoar sejajar dengan jalan. Makanya truk itu bablas," ujar Mardani.
Berdasarkan penuturan Mardani, Camat Bekasi Barat telah menerima keluhan para wali murid tersebut.
Jika tidak segera dikabulkan, maka para wali murid akan mempertimbangkan untuk memindahkan anaknya dari SDN Kota Baru II dan III.
"Kalau enggak ada perubahan, kemungkinan kami minta keluar sekolah," kata Mardani.
Jika tidak memungkinkan untuk memundurkan gerbang sekolah, maka Mardani meminta agar akses keluar masuk siswa dipindahkan dari lokasi semula.
"Kami minta diubah, jadi enggak di jalanan. Jadi akses masuk ke dalam. Di permukiman. Kalau di depan bahaya, terlalu riskan," ucap Mardani.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, truk nahas itu awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte hingga tiang komunikasi.
"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," kata Latif dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu kemarin.
Saat itu, halte di depan SDN Kota Baru II dan III sedang dipenuhi oleh anak yang menunggu jemputan sepulang sekolah.
"Iya memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD, lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," kata Latif.
Selanjutnya, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi. Tiang itu pun roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain.
Latif menyebutkan, ada 30 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut, 10 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
"Anak sekolah ada 20 orang dan yang sudah meninggal tadi anak sekolahnya ada tujuh orang," kata Latif.
Berdasarkan data terbaru yang Kompas.com himpun di lapangan, jumlah anak-anak yang tewas dalam insiden tersebut adalah empat orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.