Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Kini Ada 1 Juta Pengguna Transportasi Umum Jakarta Per Hari, Dulu Hanya 350.000 Orang

Kompas.com - 01/09/2022, 17:16 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, kini terdapat satu juta warga yang menggunakan transportasi publik di Ibu Kota per harinya.

Menurut dia, jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan jumlah pengguna transportasi umum beberapa tahun sebelumnya.

"Saya beri contoh, pengguna transportasi publik per harinya dulu itu sekitar 350.000 orang," kata Anies dalam kegiatan "Jakarta Investment Forum" di Hotel Fairmount, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).

"Tapi, (pada) 2022, (pengguna transportasi umum) mencapai 1 juta per hari," sambung dia.

Baca juga: Anies Ungkap Jakarta Hasilkan 40.000 Karbon Dioksida Per Tahun

Dalam kesempatan itu, Anies mengaku belum merasa puas dengan capaian 1 juta pengguna transportasi umum per hari.

Ia pun menargetkan, jumlah pengguna transportasi umum di Ibu Kota per harinya dapat mencapai 4 juta orang.

Namun, Anies belum mengungkapkan kapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mencapai target itu.

"(Angka) 1 juta (pengguna transportasi umum) bukan akhir, target kami 4 juta pengguna per hari. Tapi kami ini sedang di jalurnya (menuju) dan ini perlu berlanjut," ujar dia.

Baca juga: DPRD DKI Diminta Usulkan 3 Nama PJ Gubernur Pengganti Anies Baswedan

Anies melanjutkan, salah satu langkah untuk meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum adalah menambah jumlah wilayah yang dijangkau transportasi publik.

"Ini perlu diekspansi (jumlah wilayah terjangkau transportasi publik). Dulu, wilayah yang terjangkau 42 persen, sekarang 82 persen yang sudah terjangkau," tutur Anies.

Ia menilai, peningkatan jumlah pengguna transportasi umum dari 350.000 orang menjadi 1 juta orang per hari menandakan perubahan kebiasaan warga.

Anies pun mendorong adanya perubahan kebiasaan warga dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum.

"Kalau ada kenaikan tiga kali lipat, itu artinya ada perubahan kebiasaan publik. Ini yang kami mau dorong lebih jauh lagi," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com