Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar di Pasar Cipulir, Sudinhub: Kebanyakan Pengendara Ingin Praktis

Kompas.com - 06/09/2022, 17:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan berupaya mengatasi parkir liar di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, yang kerap memicu kemacetan.

Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Sudinhub Jakarta Selatan, Made Joni mengatakan, petugas telah menindak pengendara motor yang parkir sembarangan.

Kepada petugas, sejumlah pengendara motor beralasan memilih parkir liar karena lebih praktis dan cepat.

Baca juga: Cegah Parkir Liar, Sudinhub Jaksel Pasang Pembatas 100 Meter di Pasar Cipulir

"Kebanyakan seperti itu ingin praktis. Mereka malas untuk parkir kendaraan di dalam," kata Made, saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

Padahal, kata Made, lahan parkir resmi untuk kendaraan, baik motor maupun mobil, telah tersedia di dalam dan belakang Pasar Cipulir.

"Di dalam sebenarnya sudah disediakan lahan parkir motor dan mobil. Tapi kebanyakan dari mereka itu inginnya cepat," kata Made.

Salah satu langkah untuk mencegah parkir liar, Sudinhub Jakarta Selatan memasang moveable concrete barrier (MCB) atau pembatas jalan sepanjang 100 meter.

Pemasangan pembatas jalan dilakukan sejak Selasa ini dan ditargetkan rampung pada Rabu (7/9/2022).

"Mulai hari ini (pemasangan) sampai selesai. Panjangnya sekitar 100 meter. Besok (pengendara motor) diarahkan oleh petugas agar tidak parkir liar," ujar Made.

Baca juga: Kerap Timbulkan Kemacetan, Pengendara Motor Diminta Tak Parkir Liar di Pasar Cipulir

Sebelumnya, Sebanyak 34 motor ditindak oleh petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polisi karena parkir sembarangan di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sejumlah kendaraan yang ditindak merupakan hasil operasi petugas gabungan yang digelar selama dua hari sejak Rabu (31/8/2022).

"Hari Rabu, ada 28 kendaraan. Hari Kamis ada 6 kendaraan. Total ada 34 kendaraan," ujar Lurah Cipulir, Abdul Rahman Effendi saat dihubungi, Kamis (1/9/2022).

Rahman mengatakan, sejumlah pemilik motor yang parkir sembarangan diberi sanksi beragam, mulai dari teguran hingga tilang oleh polisi.

Operasi penindakan terhadap pengendara motor parkir liar dilakukan untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang sering muncul.

"Namanya pasar kan. Tidak ada parkir di liar saja macet, karena di situ sering mobil pada ngetem. Di situ tambah parkir liar ya jadi nambah macetnya," ucap Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com