Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Usai, Massa Mahasiswa Tinggalkan Kawasan Depan Gedung DPR

Kompas.com - 27/09/2022, 17:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (27/9/2022), telah selesai.

Pantauan Kompas.com, sebagian besar pengunjuk rasa mulai membubarkan diri sekitar pukul 17.20 WIB.

Satu per satu mahasiswa dari berbagai kampus meninggalkan kawasan depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuju tempat parkir kendaraan di pinggir Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Baca juga: Massa Petani Bubar Setelah 200 Orang Perwakilan Diizinkan Masuk Gedung DPR untuk Sampaikan Tuntutan

Arus lalu lintas pun kembali normal setelah sebelumnya tersendat karena sebagian jalan terhalang massa dan penjagaan.

Saat ini, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) tengah membersihkan sampah sisa aksi demonstrasi.

Adapun mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) itu menggelar demonstrasi di depan Kompleks Parlemen pada Selasa siang.

"Hari ini kita memperingati hari tani yang memang kita memperjuangkan para petani juga. Kita mencoba menyuarakan, membantu kawan-kawan yang telah berjuang dari pagi," ujar Koordinator BEM SI, M Yuza, di lokasi.

Baca juga: 200 Orang Perwakilan Massa Petani Temui Anggota DPR untuk Sampaikan Tuntutan

Tuntutan yang disuarakan mahasiswa tidak berbeda dengan aspirasi masa buruh dan petani yang menggelar aksi lebih awal, yakni menolak kenaikan harga BBM, penyelesaian konflik agraria, hingga menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

"Masih banyak para petani yang dikriminalisasi oleh aparat. Kita akan terus menyuarakan sampai keadaan itu datang kepada kita," kata Yuza.

"Jika memang sampai saat ini masih ada permasalahan, mahasiswa akan terus mengawal," sambung Yuza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com