Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Siapapun Gubernurnya, Dianggap Gagal kalau Jakarta Banjir dan Macet

Kompas.com - 29/09/2022, 19:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Nirwono Yoga menilai banjir dan macet masih menjadi permasalahan utama di Jakarta. Ia mengatakan siapapun gubernurnya akan dianggap gagal jika Jakarta masih banjir dan macet.

Karena itu, Yoga mengatakan, banjir dan macet merupakan permasalahan utama yang harus diselesaikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.

"Dua hal (banjir dan macet) ini kelihatannya sepele. Tetapi kalau tidak dikerjakan, siapapun gubernurnya tidak akan dianggap berhasil. Karena program lainnya itu hanya program turunan," kata Yoga kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Pengamat: Pj Gubernur DKI Jangan Politis

Menurut Yoga kedua permasalahan tersebut hingga kini masih belum selesai. Yoga mengatakan diperlukan konsistensi yang kuat untuk menyelesaikan kedua permasalahan itu.

Pasalnya program penanganan banjir dan macet sejatinya sudah tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sehingga tak memerlukan program baru. 

"Tidak perlu membuat nama program baru. Tinggal bagaimana mengimplementasikan dalam waktu 2 tahun ke depan," kata Yoga.

Yoga mengatakan permasalahan banjir dan macet seolah terlihat sepele. Namun menurut dia kedua permasalahan itu lah yang membuat masyarakat merasa puas dengan kinerja Gubernur DKI.

Karena itu ia mengatakan Pj Gubernur DKI penggati Anies harus fokus menyelesaikan permasalahan banjir dan macet.

"Soal penanganan banjir. Harus jelas program pembenahan sugainya. Revitalisasi situ dan waduk saluran air dan menata kawasan pesisir harus segera dilakukan," ucap Yoga.

Baca juga: Anggota DPRD Minta Nama Pj Gubernur DKI Diumumkan Sebelum Anies Lengser, Ini Alasannya

"Lalu bagaimana mengintegrasikan transportasi umum. Mestinya di tengah kenaikan harga BBM harus berani mendorong orang untuk berjalan kaki dan bersepeda dan naik kendaraan umum," tutur Yoga. 

Untuk diketahui masa jabatan Anies akan berakhir pada 16 Oktober. DPRD DKI Jakarta pun telah mengirimkan usulan nama Pj Gubernur DKI pengganti Anies kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Mereka ialah Kepala Sekeretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Sekeretaris Daerah DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar.

Selain DPRD DKI, Kemendagri juga akan menyetorkan tiga nama calon Pj Gubernur DKI kepada Presiden Joko Widodo. Nantinya Presiden Jokowi yang akan memilih Pj Gubernur DKI dari nama-nama yang diusulkan kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com