Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Tambora Tiba-Tiba Dibacok saat Nongkrong Dekat Rumah, 4 Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 04/10/2022, 16:09 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa sekolah menengah pertama berinisial DF (14) dibacok saat sedang menongkrong bersama teman-temannya di dekat rumah.

"Kejadian di Jalan Tambora V, gang Daging, Tambora, Jakarta Barat, terjadi pada Rabu (28/9/2022) sekitar pukul 14.30 WIB," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Taufik, dalam keternagan yang dikutip, Selasa (4/10/2022).

Atas peristiwa itu, Polsek Tambora pun menangkap empat pelajar yang melakukan penyerangan senjata tajam tersebut.

"Kami menangkap empat pelaku penyerangan yang juga merupakan pelajar SMP asal Penjaringan, Jakarta Utara. Keempatnya yaitu LH, RA, AFS, dan PS. Sedangkan seorang lagi, Apong masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar.

Baca juga: Kesulitan Identifikasi Penembak Linmas di Tambora, Polisi: Pelaku Gunakan Plat Bodong

Para pelaku menyerang korban menggunakan sebilah senjata tajam seperti celurit namun dengan panjang sekitar 1 meter.

"PS, LK, dan Apong turun dari motor dengan membawa sebilah celurit mengejar korban dan teman-temannya. DF sempat lari namun berhasil kena bacokan karena senjata yang panjang," kata Rosana.

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian punggung kiri dan langsung dievakuasi oleh teman-temannya ke RS Tarakan.

Adapun para pelaku dan korbannya dalam peristiwa ini tak saling mengenal. Polisi menyebut, pelaku melakukan pembacokan untuk mencari musuh. 

Baca juga: Kronologi Penembakan di Tambora oleh Pria Berjaket Ojol

Sementara itu, berdasarkan rekaman video yang diterima Kompas.com, terlihat seorang anak berseragam cokelat dibantu teman-temannya tiba di suatu tempat.

Anak itu terlihat berlumuran darah pada bagian punggung sebelah kiri.

Saat diturunkan dari sepeda motor, ia terlihat memegangi lukanya. Sedangkan teman-temannya membopong sembari menyampaikan informasi kepada orang lain.

"Lagi nongkrong, Pak. Tiba-tiba diserang," kata salah satu anak yang mengenakan topi.

Atas perbuatannya, keempat pelaku disangkakan Pasal 170 KUHP ayat 2 e dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com