JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Akseyna Ahad Dory, Marsekal Pertama TNI ( Purnawirawan) Mardoto meminta kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut kasus kematian Aksyena.
"Saya menuntut untuk membentuk tim khusus yang melibatkan Polres dan Polda supaya betul-betul didalami,"kata Mardoto di Kompolnas, Senin (5/10/2022).
Menurut Mardoto, pembentukan tim khusus ini tak perlu melibatkan banyak pihak, namun mempunyai kemahiran yang mumpuni dalam mengungkapkan kasus kematian Akseyna.
"Tidak apa-apa tim khusus ini sedikit lah hanya lima orang tapi mempunyai keahlian khusus untuk mengungkapkan kasus ini," ujarnya.
Baca juga: Ayah Akseyna Datangi Kompolnas, Sampaikan Petisi yang Didukung 125.000 Warganet
Sementara itu, Mardoto sebelumnya telah menyerahkan petisi yang didukung lebih dari 125.000 orang, yang mendukung penyelesaian dan pengungkapan kasus kematian Akseyna.
Petisi itu diserahkan oleh Mardoto yang aktivis dari change.org kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada Rabu (5/10/2022).
Mardoto mengatakan, petisi itu merupakan dukungan dari berbagai kalangan yang berkeinginan kasus kematian Akseyna cepat terungkap.
"Kami melakukan penyerahan petisi dan kami formalkan supaya mereka (kepolisian) betul-betul menuntaskan," kata Mardoto.
Baca juga: 1.000 Mahasiswa UI Turun ke Jalan, Tolak Statuta UI hingga Tuntut Penyelesaian Kasus Akseyna
Selain itu, Mardoto turut menyerahkan informasi yang dihimpun dari netizen kepada Kompolnas, yang sekiranya dianggap bisa membantu penyelidikan kepolisian.
"Saya serahkan kumpulan informasi dari netizen yang sudah kami rekap sementara ini, tentunya masih ada yang belum kami rekap sebagian," kata Mardoto.
Akseyna ditemukan meninggal di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, 26 Maret 2015, atau tujuh tahun lalu.
Namun, kasus kematian mahasiswa UI itu belum juga terungkap hingga saat ini.
Pemuda yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI, saat pertama kali ditemukan. mulanya diduga bunuh diri.
Namun, seiring dengan berjalan penyelidikan, polisi menyebut bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.
Baca juga: Berkeberatan dengan Surat Klarifikasi Kompolnas, Ayah Akseyna: Penyelidikan Bukan Malah Mundur
Tujuh tahun terlewati, polisi belum juga mampu menemukan jawaban atas tewasnya Akseyna.
Meski demikian, pihak keluarga tidak pernah berhenti berupaya menemukan jawaban soal kematian putranya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.