Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita “Pulo” Elite di Timur Kota Jakarta

Kompas.com - 12/10/2022, 05:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Pulomas di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, semakin dikenal dunia internasional setelah menjadi tempat laga cabang ketangkasan berkuda dan cabang olah raga sepeda BMX di perhelatan Asian Games 2018.

Sebagai salah satu tempat laga Asian Games, Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas jadi panggungnya atlet-atlet se-Asia meraih prestasi terbaik di cabang berkuda.

Arena laga ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia, bukan hanya di Asia.

Pencapaian ini hasil dari revitalisasi yang dilakukan PT Pulo Mas Jaya dengan biaya Rp 417 miliar.

Arena seluas 35 hektar itu dapat dipakai untuk lomba nomor jumping, dressage, cross country, dan trilomba berkuda yang menggabungkan ketiga nomor.

Baca juga: Diprotes Pesepeda, Polisi Tidur di Pulomas Dibongkar

Tidak hanya itu, Pulomas makin banyak kedatangan tamu mancanegara sejalan dengan adanya arena laga cabang BMX—kelas dunia juga—bernama Pulomas International BMX Center.

Pembangunan area di lahan dua hektar itu menelan biaya Rp 8 miliar.

Pulomas dulunya berupa sawah dan tanah kosong

Fasilitas-fasilitas kelas dunia itu belum terbayangkan 50 tahun lalu. Kawasan Pulomas yang berada di belahan timur Kota Jakarta kala itu hanya berupa sawah-sawah dan tanah kosong.

Keberadaan sawah di masa lampau berkaitan erat dengan adanya kata “pulo” atau pulau untuk unsur nama Pulomas. Kata “pulo” di Pulomas bukan satu-satunya dipakai untuk menyebut sebuah kawasan.

Dikutip dari harian Kompas, Ketua RT 009 RW 016, Kelurahan Kayu Putih Mursidi (65) menceritakan, kampung-kampung itu dinamai “pulo” karena pada masa lampau berada di antara sawah-sawah tadah hujan.

Baca juga: Warga di Dekat JIS Digusur, Wagub Sebut Relokasinya Kewenangan PJ Gubernur

Sewaktu musim hujan tiba, air masuk ke hamparan persawahan sehingga menjadi mirip lautan yang mengelilingi ”pulau-pulau” kampung dan tanah.

Meski demikian, Mursidi tidak tahu awal mula kata “pulo” digunakan. Demikian juga soal ada-tidaknya kaitan dengan logam mulia emas di balik nama Pulomas.

”Nama Pulomas sudah terdengar sejak saya ingat,” kata pria yang sejak lahir tinggal di Pulau Nangka..

Warga senior di Pulo Nangka, Aspas (80), menceritakan, Pulomas dan sekitarnya dahulu tergolong sepi dan rawan. Jarak antarrumah berkisar 400-500 meter.

”Sebelum tahun 1970-an, kalau sudah maghrib saja pada takut lewat. Seram,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com