Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Gemetar, Samiyah Terus Dekap Cucu agar Tak Dijilat Api

Kompas.com - 19/10/2022, 22:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dekapan Samiyah (53) kepada cucunya yang masih bayi, tiba-tiba mengencang saat ia melihat kobaran api bergumul di atas rumahnya di Jalan Budi Raya, dekat Tugu Manggis, Kemanggisan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/10/2022) pagi.

Pagi itu, Samiyah sedang bersantai sembari menidurkan cucunya dalam pelukan. Saat itu hanya ada mereka berdua di rumah, sedangkan ibunda sang bayi, sedang berbelanja ke warung sekitar rumah.

"Cucu saya lagi tidur, posisi lagi saya gendong. Anak saya, lagi jajan ke warung. Untungnya, bayinya masih saya gendong, belum ditaruh kasur," kata Samiyah, Rabu.

Baca juga: Kebakaran di Kemanggisan, Api Melalap Rumah, Kios, dan Bengkel Motor

Tiba-tiba Samiyah mendengar suara ledakan, seperti suara balon yang meledak. Namun, ia tidak mengetahui asal ledakan tersebut.

"Yang saya dengar itu kayak balon pecah. Tapi suara meledaknya kencang banget," ucap Samiyah.

Tak ada pikiran buruk melintas di kepala Samiyah. Namun, teriakan sejumlah orang terdengar nyaring di depan rumahnya.

Baca juga: 7 Rumah Warga di Kemanggisan Kebakaran, 60 Personel Dikerahkan

"Tiba-tiba orang lewat sama tetangga teriak-teriak kebakaran. Saya enggak ngeh, asapnya di luar saya pikir orang ngebakar sampah di mana. tapi ternyata lantai atas saya sudah kebakaran," kenang Samiyah.

Dekapan Samiyah semakin kencang hingga sekujur tubuhnya gemetar. Ia khawatir, reruntuhan kayu dan api, akan menimpa cucunya.

Menyadari keadaan dalam bahaya, dengan sekuat tenaga, Samiyah langsung menyelamatkan diri ke luar rumah. Dengan tubuhnya, ia berusaha menghalau benda apapun yang akan menyentuh cucunya.

Baca juga: Polisi Gali Penyebab Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre

"Setelah tau di atas terbakar, saya enggak mikir apa-apa lagi, pokoknya cucu saya. Saya mikir, kalau kayunya kena api, terus jatuh kena cucu saya gimana. Saya lari akhirnya," kenang Samiyah.

Bersyukur, Samiyah dan cucunya tiba di seberang rumah tanpa mengalami luka sedikit pun.

Ia hanya bisa memandangi api merambat dengan cepat ke sejumlah rumah di sekitarnya, termasuk warung kopi, toko pulsa, dan pangkas rambut milik keluarganya.

Sekitar pukul 10.30 WIB, petugas pemadam menyatakan bahwa operasi pemadaman berakhir. Api telah dinyatakan padam dan lokasi aman dari potensi sulutan api susulan.

Dibutuhkan 60 personel pemadam dan 12 unit kendaraan pemadam beserta bantuan warga untuk memadamkan keseluruhan bencana tersebut.

Pada akhirnya, api melalap 8 bangunan dengan luas 450 meter persegi di pinggir aliran Kali Sekretaris. Bangunan itu termasuk rumah dan tempat usaha Samiyah, beserta 4 rumah lainnya juga bengkel tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com