Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Disabilitas hingga ODGJ Dapat E-KTP, Pihak Kecamatan Neglasari "Jemput Bola"

Kompas.com - 21/10/2022, 17:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kecamatan Neglarasi Kota Tangerang memberikan layanan pembuatan e-KTP dari rumah ke rumah dengan targetkan kaum lansia, disabilitas hingga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kegiatan pembuatan e-KTP dari rumah ke rumah tersebut dikenalkan sebagai program Pelayanan Keliling Kependudukan Hebat pada Pelayanan Umum alias "Langkah Yanum".

Kepala Seksi Pelayanan Umum Kecamatan Neglasari Dinda Kemala Puspadiwati mengatakan, langkah Yanum merupakan layanan perekaman e-KTP secara door to door atau perekaman sistem "jemput bola" langsung rumah ke rumah warga.

Baca juga: Tak Perlu ke Dukcapil, Begini Cara Cek E-KTP Online

“Ini menjadi tantangan Kecamatan Neglasari untuk memenuhi hak masyarakat secara merata untuk memiliki e-KTP. Tak terkecuali tantangan di lapangan, di mana harus menghadapi sasaran seperti ODGJ, untuk bisa mengikuti perekaman e-KTP,” kata Dinda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).

Dinda menjelaskan, program ini merupakan upaya yang dilakukan agar semua warga di kecamatan tersebut mendapatkan haknya memiliki identitas kependudukan e-KTP, meski dalam kondisi kendala yang dimiliki masing-masing individu dalam kelompok tersebut.

Kegiatan kunjungan dari rumah ke rumah tersebut dilakukan oleh tim setiap Rabu dan Jumat.

Baca juga: Anies Minta Pemprov DKI Bantu Warga Miskin Tanpa Lihat KTP

Menurut Dinda, program ini dilakukan dengan bantuan dari pegawai kelurahan hingga para pekerja sosial masyarakat (PSM) di seluruh wilayah.

“Merekalah yang mengirim data, ke kecamatan untuk melakukan perekaman ke rumah warga yang telah mereka data. Setelah dilakukan perekaman, hasil fisiknya nanti juga akan diantar ke rumah yang bersangkutan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa mulai bulan depan, November 2022 program Langkah Yanum akan diperluaas dengan sistem goes to school.

Hal itu dilakukan dengan target menjaring pelajar yang sudah masuk umur 17 tahun untuk segera memiliki data kependudukan e-KTP, dengan cepat dan mudah langsung di sekolahnya.

“Semoga, lewat program ini hak masyarakat terpenuhi dan bisa mendapat layanan publik lainnya setelah memiliki e-KTP,” ujar Dinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com