JAKARTA, KOMPAS.com - Rudolf Tobing (36) tega membunuh teman dekatnya sendiri, Ade Yunia Rizabani alias Icha (36) karena ia tak memiliki akses untuk menghabisi nyawa target utamanya.
Kasus ini pertama kali mengejutkan publik pada 17 Oktober 2022, saat jasad Icha ditemukan di dalam plastik di kolong tol becakayu.
Kurang dari 24 jam kemudian, polisi berhasil meringkus Rudolf Tobing yang kala itu hendak menggadaikan laptop milik korban.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Icha sebenarnya merupakan korban dari kecemburuan sosial Rudolf terhadap hubungan korban dengan seorang pria berinisial H dan wanita berinisal S.
Keempatnya, yakni Rudolf, Icha, H, dan S, diketahui pernah berada dalam satu lingkaran pertemanan.
Namun, terdapat sebuah dinamika dalam pertemanan mereka yang membuat hubungan Rudolf dengan H dan S merenggang hingga akhirnya mereka bermusuhan.
Baca juga: Meski Terindikasi Miliki Gangguan Jiwa, Jerat Hukum Tetap Mengintai Rudolf Tobing
Rudolf merasa sakit hati dan dikhianati oleh Icha, karena orang yang selama ini ia anggap sebagai teman dekat mengunggah foto kebersamaannya dengan H dan S pada 2021 lalu, dalam sebuah acara pernikahan.
Pada tahun ini, ketiganya juga kerap terlihat bersama dalam sejumlah kegiatan, seperti perayaan natal dan kegiatan lain.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, target utama pembunuhan yang direncanakan oleh Rudolf sebenarnya adalah H.
Rudolf dan H sudah menjalin pertemanan sejak lama dan membangun bisnis bersama. Hingga akhirnya pada pada 2015, terjadi konflik antara Rudolf dan H berkaitan dengan kegiatan usaha yang mereka jalankan.
“Antara keduanya ada hubungan kerja sama bisnis, namun bermasalah. Kemudian ada dendam dari sisi Rudolf yang terakumulasi sejak 2015 sampai 2022," beber Hengky.
Baca juga: Modus Rudolf Tobing Pura-pura Bikin Konten Prank agar Korban Bersedia Diikat
Rudolf telah mencoba beberapa cara untuk menjebak H, salah satunya dengan cara mencari tahu keberadaan H melalui adiknya.
Tapi hal ini tidak di respon oleh adik H, sehingga pelaku menunda untuk melaksanakan rencananya.
Begitu juga saat mengincar S, Rudolf tidak menemukan celah yang bisa digunakan untuk menjebak S. Hingga pada akhirnya Rudolf mengalihkan targetnya kepada Icha.
Tidak seperti H dan S yang mengabaikan Rudolf, Icha menerima ajakan pelaku untuk membuat konten promosi siniar (podcast) di sebuah unit apartemen di bilangan Jakarta Pusat.