Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Isi Kepala Rudolf Tobing yang Tega Habisi Nyawa Teman Dekatnya dan Tetap Bisa Tersenyum...

Kompas.com - 25/10/2022, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, dalam skenario yang dibuat Rudolf, mereka akan membuat konten promosi podcast berupa adegan penculikan.

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Rudolf Tobing Habisi Nyawa Korbannya, Ada Dendam yang Terakumulasi sejak 2015

”Pelaku mengikat korban dengan kabel ties dan ini disetujui korban. Tanpa adanya kepercayaan, korban tidak mungkin menuruti keinginan pelaku,” tutur Panjiyoga.

Namun alih-alih membuat konten promosi, kesempatan itu malah digunakan Rudolf untuk mencecar Icha dengan sejumlah pertanyaan terkait hubungannya dengan H.

"'Kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H?' Dan dijawab korban, 'Di bagian kamu'," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengulang pengakuan Rudolf.

Pertanyaan itu adalah sebagai bentuk klarifikasi keberpihakan korban, apakah korban berpihak kepada pelaku atau berpihak kepada H yang dianggap musuh oleh pelaku.

Pertanyaan demi pertanyaan berakhir panas hingga membuat Rudolf melakukan kekerasan fisik, seperti menampar wajah.

Tidak hanya kekerasan fisik, Rudolf meminta transfer uang yang nilainya puluhan juta rupiah kepada Icha.

Baca juga: Polisi: Rudolf Tobing Punya Trauma akibat Sering Dipukuli Saat Kecil, Emosinya Meledak-ledak

Bahkan Rudolf meminta agar keluarga Icha mentransfer uang untuk kemudian dikirim kepadanya.

”Pelaku berbicara dengan korban ’kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang. Bantu saya menghabisi nyawa H’,” kata Panji.

Skenario berakhir dengan Rudolf mencekik Icha hingga meregang nyawa.

Tubuh Icha kemudian dibopong ke dalam keranjang barang dorong (trolley) yang dipinjam dari pengelola apartemen.

Sejumlah rekaman CCTV menangkap gestur tenang dan senyuman di wajah Rudolf saat mendorong keranjang barang yang berisi jasad Icha.

Observasi mental Rudolf

Reza Indragiri Amriel, psikolog forensik, mengatakan, pemeriksaan psikologis penting untuk mengobservasi motif dan perilaku dari Rudolf.

Baca juga: Rudolf Tobing Sempat Bantah Membunuh, Sebut Korban Meninggal karena Asma

"Ada luapan emosi tertentu, mungkin marah, benci, sakit hati dendam. Tetapi tidak bisa disalurkan ke obyek atau target yang sesungguhnya,” kata Reza kepada harian Kompas, Minggu 24/10/2022).

Akibat tidak tersalurkannya emosi pada target, orang seperti Rudolf bisa melampiaskan ke target pengganti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com