Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Pakai "Face Recognition" untuk Identifikasi Wanita Bersenjata yang Coba Terobos Istana

Kompas.com - 25/10/2022, 12:48 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memanfaatkan teknologi pengenalan wajah atau face recognition untuk memastikan identitas perempuan bersenjata yang mencoba menerobos masuk ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berujar, penyidik hingga kini masih mendalami identitas dan latar belakang dari perempuan itu.

"Sedang kami pastikan melalui teknologi face recognition, kemudian melalui sidik jari elektronik, dan kami tentunya melakukan wawancara secara langsung," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Coba Terobos Istana Negara, Wanita Bercadar Todong Paspampres Pakai Pistol FN

Dengan begitu, kata Fadil, penyidik akan bisa memastikan siapa sosok perempuan yang juga menodongkan pistol ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu.

Di samping itu, proses pemeriksaan dan pendalaman perempuan tanpa identitas itu juga bisa berjalan sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.

"Sehingga kami dapat identitas yang bersangkutan secara tepat, berdasarkan SOP," kata Fadil.

Diketahui, seorang perempuan mencoba menerobos masuk ke Istana Merdeka dengan menodongkan pistol ke anggota Paspampres, Selasa sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Jokowi Tak Ada di Istana Saat Wanita Terobos Penjagaan dan Todongkan Pistol ke Paspampres


Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan, perempuan tanpa identitas tersebut awalnya tengah berjalan kaki di trotoar dari arah Harmoni mengarah Jalan Medan Merdeka Utara.

"Jadi petugas lihat ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara," jelas Latif, Selasa.

Sesampainya di depan pintu masuk Istana Merdeka, kata Latif, perempuan tersebut tiba-tiba menghampiri anggota Paspampres yang sedang berjaga.

Sesaat kemudian, perempuan tersebut mengeluarkan senjata api jenis FN dan menodongkannya ke arah anggota Paspampres.

"Tepat di pintu masuk Istana Merdeka, dia menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga dengan menodongkan senjata api jenis FN," ungkap Latif.

Baca juga: Wanita yang Todong Pistol dan Terobos Istana Diperiksa di Polda Metro Jaya

Mengetahui kejadian itu, polisi yang sedang mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi langsung bergegas mendekati perempuan itu dan merampas pistol di tangannya.

Perempuan tersebut kemudian langsung diamankan dan digeledah oleh petugas dan anggota Paspampres.

"Anggota langsung merebut senpi dari tangan wanita atau orang tak dikenal tersebut," kata Latif.

Menurut Latif, petugas di lapangan kemudian berkoordinasi dengan jajaran Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Tadi satu orang perempuannya. Sekarang masih diperiksa oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Latif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com