Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Gagal Ginjal Akut di Bekasi Naik, tetapi Angka Pastinya Masih Menunggu

Kompas.com - 26/10/2022, 22:02 WIB
Joy Andre,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Bekasi memilih tidak terburu-buru mengumumkan jumlah anak yang diduga mengidap penyakit gagal ginjal akut misterius di wilayahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati beralasan, pihaknya masih menunggu laporan komprehensif dari tim penyelidikan epidemologi (PE).

"Kami belum terima hasilnya secara lengkap dari PE. Apakah ini disebabkan oleh obat-obatan atau apa, ini belum sampai. Saat ini, kami masih menunggu hasil laporan dari PE," ujar Tanti di Gedung Dinkes Kota Bekasi, Rabu (26/10/2022). 

Baca juga: Balita di Sawah Besar Meninggal Diduga Gagal Ginjal, Dianggap Telat Dapat Penanganan Medis

Meski demikian, Tanti tidak menampik bahwa terjadi lonjakan jumlah kasus yang diduga kuat sebagai gagal ginjal akut misterius.

Termasuk seorang anak yang baru-baru ini laporannya masuk ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Pihaknya memilih untuk tetap menunggu hasil penelitian dari tim PE terkait kepastian penyakit yang diderita anak-anak tersebut.

"Ada suspek yang saat ini terlaporkan, tapi kami harus cross check terlebih dahulu," kata dia.

Tanti berharap tim PE dapat terus bekerja dengan baik agar pihaknya dapat secara pasti mengumumkan jumlah kasus gagal ginjal akut misterius di wilayahnya.

"Kami juga ingin segera menyampaikan perihal kasus di Kota Bekasi, meskipun sudah ada suspek, tapi harus mengacu pada penegakan diagnosa gagal ginjal tersebut. Kita tunggu saja secepatnya (hasil PE keluar)," ujar dia.

Adapun, data terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memperlihatkan adanya kenaikan kasus gagal ginjal akut pada anak.

Dinkes Jabar mencatat, total kasus gagal ginjal akut hingga Rabu (26/10/2022) mencapai 41 kasus. Padahal pada akhir pekan lalu, jumlah kasus gagal ginjal di Jabar hanya 33 kasus.

Kepala Dinkes Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, dari 41 kasus yang baru ditemukan, 16 orang diantaranya meninggal dunia.

"Kasus ini naik terus. Beberapa hari lalu kan 33, 35 dan sekarang jadi 41 kasus. Meninggal jadi 16 kasus, tetap waspada," ujar Nina di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: Sempat Didiagnosis Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Nina menjelaskan, sampai saat ini Dinkes Jabar belum bisa memastikan penyebab dari gagal ginjal akut misterius serta faktor kenaikan kasus tersebut. Hingga saat ini, pemerintah pusat masih melakukan riset untuk menemukan penyakit miaterius tersebut.

"Sekarang kami tetap terus mengikuti informasinya. Ternyata, kemarin ada penelitian bahwa zat EG dan DG yang ada dalam obat cair bukan satu-satunya penyebab, ada lainnya," ungkapnya.

Untuk langkah antisipasi, Nina mengatakan saat ini Dinkes Jabar tengah membentuk satuan tugas gagal ginjal akut. Hal itu dilakukan agar proses pemantauan bisa lebih maksimal.

"Iya nanti ada Satgas gagal ginjal. Gubernur mau buat tingkat provinsi dan menunggu, soal sidak juga saat ini Kabid P2P terus koordinasi dengan kabupaten-kota, dan IDAI," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com