Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Bawa Anak ke Faskes jika Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Ini

Kompas.com - 26/10/2022, 19:46 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengungkapkan berbagai ciri gejala gagal ginjal akut misterius atau accuted kidney injury (AKI) yang saat ini terjadi pada anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyebutkan gejala itu dimulai dari demam tinggi hingga tak dapat buang air kecil.

"Ada gejala batuk, pilek, panas, demam. Kemudian muntah," ujar Tanti saat ditemui di Gedung Dinkes Kota Bekasi, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Pemkot Tangerang Siapkan RS Khusus untuk Tangani Gagal Ginjal Akut

Selain itu, gejala yang paling terlihat adalah ketika anak buang air kecil. Saat terpapar, anak akan kesulitan buang air kecil.

"Air seni anak akan keluar sedikit sekali atau tidak sama sekali. Itu harus segera diantisipasi," sebut Tanti.

Apabila gejala tersebut sudah terlihat, ia meminta agar orangtua dapat segera membawa anaknya ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa.

Dari pemeriksaan itu, hasilnya akan didiagnosa oleh dokter yang menangani.

Baca juga: 2 Anak di Cilincing Meninggal Usai Idap Gagal Ginjal Akut Misterius

"Segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. Saat diperiksa di klinik, ada dugaan terdeteksi, maka segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat," tutur dia.

Adapun ia menyebut ada dari total 14 rumah sakit yang menangani kasus gagal ginjal anak, ada tiga rumah sakit rujukan yang lokasinya paling terdekat dari Kota Bekasi.

Tiga rumah sakit itu yakni RS Cipto Mangunkusomo Jakarta Pusat, RS Harapan Kita Jakarta Barat, dan RS Hasan Sadikin Bandung.

Apabila ditemukan kasus anak terindikasi gagal ginjal, maka pihak Pemkot akan segera merujuk pasien ke salah satu dari antara tiga rumah sakit tersebut.

Baca juga: Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan Penjualan Obat

"Sebelum dirujuk, pastinya akan melalui dari RS yang ada di Kota Bekasi. Maka, rujukannya akan dilakukan secara bertahap," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com