Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Satu Keluarga yang Tewas Misterius di Kalideres Masih Disimpan di RS Polri

Kompas.com - 12/11/2022, 14:47 WIB
Tria Sutrisna,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah satu keluarga yang meninggal di Perumahan Citra Garden, Kalideres, masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menjelaskan bahwa pihak keluarga baru berencana mengambil empat jenazah di RS Polri Kramat Jati pada Minggu (13/11/2022).

"Pihak keluarga sudah datang ke Polsek. Mereka mau ambil besok informasinya. Katanya mau langsung dikremasi di Jakarta Utara kayaknya," ujar Syafri saat dihubungi, Sabtu (12/11/2022).

Baca juga: Adik Keluarga yang Tewas di Kalideres: Terakhir Komunikasi Lima Tahun Lalu

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bagian Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari penyidik kapan jenazah akan diambil oleh pihak keluarga.

"Sampai dengan hari ini, RS menunggu informasi dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat kapan jenazah diambil. Sehingga jenazah masih berada di RS Polri Kramat Jati," ungkap Wulan.

Pantauan Kompas.com, area Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati tampak sepi. Pintu Rumah Duka A dan B, dan tertutup rapat.

Tak ada lalu lalang pengunjung maupun petugas di gedung tersebut maupun di ruang transit jenazah.

Sebelumnya diberitakan, warga perumahan Citra Garden geger dengan penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, Kamis (10/11/2022).

Warga sebelumnya mencari sumber bau tak sedap yang merebak di area permukimannya. Akhirnya, warga mendobrak pintu rumah dan menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda.

Baca juga: Belum Ditemukan Dugaan Kekerasan atau Keracunan, Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Jadi Teka-teki

Keempat orang itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan. Ia adalah ipar dari Rudyanto.

Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Tetapi, dari hasil otopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam mereka.

Hasil otopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Namun, ada hal janggal yang ditemukan melalui proses otopsi. Tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com