Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusun Marunda, Siapa Biang Keroknya?

Kompas.com - 15/11/2022, 15:45 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencemaran debu batu bara kembali dialami oleh warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Debu batu bara kembali mencemari Rusun Marunda sejak Kamis (10/11/2022) lalu, yang membuat warga menjadi resah.

Bagaimana tidak, debu hitam pekat itu terus-menerus mengotori area selasar unit rusun.

Baca juga: Warga Rusunawa Marunda Desak Pemerintah Atasi Cemaran Debu Batu Bara

Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Cecep Supriadi mengatakan, hingga Senin (14/11/2022) kemarin, debu batu bara juga masih ditemukan.

Cecep berkata, pencemaran berulang terjadi beberapa kali sepanjang 2022, yang terparah pada Maret hingga Juni lalu. 

Saat itu, debu batu bara menyebabkan gangguan kesehatan termasuk infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

"Banyak warga yang terkena batuk-batuk, radang tenggorokan, ISPA, gatal-gatal, dan sakit mata," sebut Cecep saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Rusun Marunda Lagi-lagi Tercemar Debu Batu Bara, Partikel Hitam Kotori Lantai hingga Empang

Saat itu, Pemprov melakukan investigasi dan menemukan bahwa debu batu bara berasal dari PT Karya Citra Nusantara (KCN) yang melakukan aktivitas bongkar muat batu bara di pelabuhan Marunda.

Debu batu bara sempat berhenti sejak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mencabut izin PT KCN.

Namun, September lalu debu batu bara kembali lagi mencemari lingkungan Rusunawa Marunda.

Cecep sendiri belum mengetahui asal debu tersebut. Oleh karenanya, dia mendesak pemerintah untuk segera menginvestigasi pihak yang menyebabkan munculnya debu batu bara.

"Kami masyarakat Rusun Marunda meminta kepada Pak Gurbernur untuk segera membuat tim investigasi ke wilayah tersebut, untuk mencari tahu pencemaran ini berasal. Dan hasil dari investigasinya agar segera diumumkan kepada awak media," tegas Cecep.

Baca juga: Jeritan Hati Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu yang 6 Bulan Krisis Air tetapi Tetap Harus Bayar

Adapun Cecep menyebutkan, bahwa pihaknya sudah melaporkan permasalahan ini kepada Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara.

"Ketua FMRM Didi Suwandi dalam keterangannya menyatakan, bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kasudin Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara terkait adanya pencemaran yang terjadi," ucap Cecep.

Dengan demikian, pencemaran debu batu bara dari kegiatan usaha perusahaan tersebut dapat diminimalkan agar tak berdampak pada kesehatan warga setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com