Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusunawa Marunda Desak Pemerintah Atasi Cemaran Debu Batu Bara

Kompas.com - 14/11/2022, 15:51 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Debu batu bara kembali mencemari Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda Cilincing, Jakarta Utara sejak Kamis (10/11/2022).

Hal ini membuat warga di Rusunawa Marunda mendesak pemerintah segera mengatasi masalah pencemaran tersebut.

Berdasarkan penuturan Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Cecep Supriadi, pihaknya telah melaporkan permasalahan ini kepada Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara.

Baca juga: Rusun Marunda Lagi-lagi Tercemar Debu Batu Bara, Partikel Hitam Kotori Lantai hingga Empang

"Ketua FMRM Didi Suwandi dalam keterangannya menyatakan, bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara terkait adanya pencemaran yang terjadi," ucap Cecep kepada Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Dia menambahkan, warga juga telah meminta instansi terkait untuk menginvestigasi adanya pencemaran. Pasalnya, pencemaran debu batu bara tetap terjadi usai pencabutan izin usaha PT Karya Citra Nusantara (KCN) beberapa waktu lalu.

"Hal ini sangat penting karena tugas negara harus memastikan terlindunginya kehidupan yang sehat bagi warga negara," ungkap Cecep.

Baca juga: Warga Rusunawa Marunda Minta Pemkot Investigasi Kembalinya Cemaran Debu Batu Bara

"Tugas pemerintah dalam hal ini instansi terkait untuk melakukan pembinaan, pendampingan bahkan sampai peringatan keras kepada pihak pelaku usaha," sambungnya lagi.

Dengan demikian, pencemaran debu batu bara dari kegiatan usaha perusahaan tersebut dapat diminimalkan agar tak berdampak pada kesehatan warga setempat.

Sebagai informasi pencemaran debu batu bara bukan kali ini saja terjadi. Warga Marunda pada Maret dan September 2022 lalu pernah merasakan pencemaran debu batu bara.

Baca juga: DLH DKI Pastikan Debu Batu Bara yang Cemari Rusun Marunda Bukan dari PT KCN

Kala itu banyak warga, baik anak-anak maupun dewasa yang mengeluhkan gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), gatal-gatal dan iritasi mata.

"ISPA dan gatal-gatal itu yang paling banyak dialami masyarakat. Pada saat pencemaran itu terjadi memang yang paling banyak dialami mereka kena ISPA, sesak napas dan terasa gatal di kulit," tutur Cecep, 5 September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com