Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Guru SD Si Predator Anak yang Cabuli Sejumlah Siswi di Bekasi...

Kompas.com - 18/11/2022, 07:05 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota menyatakan telah terjun ke lapangan untuk memburu guru salah satu SD yang merupakan predator anak.

Guru itu diduga telah melecehkan sejumlah siswinya sendiri.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira menyebutkan, polisi akan terus terjun ke lapangan hingga target yang diburu ditangkap.

"Saat ini korban sudah ada tiga orang. Dari laporan ini, sudah ada lima saksi yang dipanggil. Pokoknya akan kami cari sampai dapat," sebut Ivan kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Kabur setelah ketahuan

Ivan membenarkan soal informasi pelaku tersebut telah kabur. Ivan mengatakan bahwa pelaku kabur begitu aksinya mulai diketahui oleh banyak orang.

"Jadi, saat diketahui melecehkan di sekolah, hari itu juga pelaku hilang. Pelaku hilang sejak tanggal 4 November dan tim kami sampai saat ini sedang mencarinya," kata Ivan.

Baca juga: Guru SD di Bekasi Ternyata Cabuli hingga 8 Murid, Kini Kabur

Guna mencari tahu keberadaan pelaku, polisi terus mencari seluruh alat bukti dari para korban.

"Saat ini terus kami kembangkan seluruh alat bukti yang ada dan mengarah kepada terlapor," jelas Ivan.

Diduga beri iming-iming imbalan

Berdasarkan informasi sementara, polisi menduga pelaku memberi iming-iming berupa imbalan untuk memperdaya korbannya.

Imbalan itu diberikan agar murid SD pasrah saat dicabuli dan tak melaporkan kejadian yang dialaminya.

"(Pelaku) biasa membujuk korban, kemudian memegang area sensitif korban. Mungkin juga memberi imbalan," sebut Ivan.

Baca juga: Guru SD di Bekasi Diduga Beri Imbalan ke Murid Saat Berbuat Cabul

8 siswi jadi korban

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyebutkan, ada delapan orang anak yang mengaku menjadi korban pelecehan si predator tersebut.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian menyebutkan, delapan korban itu diketahui setelah pihaknya melakukan asesmen di sekolah tersebut.

"Kami inventarisasi dan ternyata dari hasil asesmen, pelecehannya berlangsung lama. Ada sekitar delapan orang yang kami asesmen," sebut Novrian.

Baca juga: Guru SD di Bekasi Kabur Usai Lecehkan Murid, Polisi: Kami Cari sampai Dapat

Dari temuan tersebut, KPAD langsung mendampingi para korban dan melihat seberapa besar trauma yang dialami para korban.

Sebagai langkah lanjutan, KPAD menyatakan tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait peristiwa pelecehan tersebut.

"Kami minta pihak sekolah harus proaktif, harus peka. Kami juga minta pihak sekolah (melapor) jika memang ada temuan korban berikutnya," ujar Novrian.

Selain itu, lanjut Novrian, pendampingan psikososial dan hukum bagi korban sampai kasus pelecehan ini tuntas juga akan didampingi oleh KPAD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com