Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya yang Ditabrak Dapat Intimidasi lewat Instagram, Anggota DPRD Bekasi Lapor Polisi Lagi

Kompas.com - 18/11/2022, 12:57 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim membuat laporan ke Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota karena anaknya, Muhammad Naufal Rahman (25), diancam lewat Instagram.

Laporan itu terpisah dengan laporan tabrak lari yang dialami sang anak ketika melintas di wilayah Harapan Indah, Kota Bekasi.

Laporan insiden tabrak lari dibuat dan masuk ke Satlantas, sedangkan soal pengancaman dilaporkan ke Satreskrim Polres Bekasi Kota.

"Kemarin anak saya sudah melaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota untuk diterima (melapor) ke Reskrim, karena ada ancaman di pesan langsung (fitur direct message) Instagram," ucap Arif kepada awak media, Jumat (19/11/2022).

Baca juga: Ditabrak Pengemudi Mobil, Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Target Pembunuhan?

Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP/B/3373/XI/2022/SPKT.Sat.Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya, Arif melaporkan intimidasi yang dilakukan terduga penabrak anaknya.

Terduga pelaku mengirim pesan di Instagram dengan isi pesan, "masih mending masnya enggak saya tembak, cuma saya serempet".

Arif berharap, dengan adanya dua laporan tersebut, pelaku yang menabrak anaknya dapat segera ditangkap oleh polisi.

"Saya sebagai orangtua berharap ini segera terungkap, ini sudah cukup lama, kami ingin pelakunya segera tertangkap, apalagi kami khawatir pelaku melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," jelas dia.

Baca juga: Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Minta Pengendara Mobil yang Sengaja Tabrak Anaknya Ditangkap

Sebelumnya, Naufal dan bibinya menjadi korban tabrak lari di Jalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, tepatnya di pintu masuk Perumahan Harapan Indah Kota Bekasi, Rabu (9/11/2022) malam.

Keduanya ditabrak oleh pengemudi mobil setelah berselisih paham di jalan tersebut.

Saat itu lampu lalu lintas menunjukkan tanda berhenti, tetapi Naufal diarahkan untuk maju agar lalu lintas menjadi lancar.

"Nah, pas di simpang itu, datang mobil, mau tabrak saya. Saya diam, saya lihatin, kemudian dia buka kaca," ujar Naufal.

Baca juga: Kronologi Anak Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari, Berawal dari Makian Rasis Pelaku

Tak lama kemudian, pengemudi mobil yang merasa Naufal melanggar rambu lalu lintas, memaki Naufal dengan ujaran berbau rasis.

Naufal yang merasa terhina lantas mengikuti mobil tersebut. Naufal hanya berniat menanyakan maksud dari makian rasis tersebut.

Ketika mendekati mobil pelaku, Naufal justru jadi korban tabrak lari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com