BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim membuat laporan ke Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota karena anaknya, Muhammad Naufal Rahman (25), diancam lewat Instagram.
Laporan itu terpisah dengan laporan tabrak lari yang dialami sang anak ketika melintas di wilayah Harapan Indah, Kota Bekasi.
Laporan insiden tabrak lari dibuat dan masuk ke Satlantas, sedangkan soal pengancaman dilaporkan ke Satreskrim Polres Bekasi Kota.
"Kemarin anak saya sudah melaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota untuk diterima (melapor) ke Reskrim, karena ada ancaman di pesan langsung (fitur direct message) Instagram," ucap Arif kepada awak media, Jumat (19/11/2022).
Baca juga: Ditabrak Pengemudi Mobil, Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Target Pembunuhan?
Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP/B/3373/XI/2022/SPKT.Sat.Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya, Arif melaporkan intimidasi yang dilakukan terduga penabrak anaknya.
Terduga pelaku mengirim pesan di Instagram dengan isi pesan, "masih mending masnya enggak saya tembak, cuma saya serempet".
Arif berharap, dengan adanya dua laporan tersebut, pelaku yang menabrak anaknya dapat segera ditangkap oleh polisi.
"Saya sebagai orangtua berharap ini segera terungkap, ini sudah cukup lama, kami ingin pelakunya segera tertangkap, apalagi kami khawatir pelaku melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," jelas dia.
Baca juga: Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Minta Pengendara Mobil yang Sengaja Tabrak Anaknya Ditangkap
Sebelumnya, Naufal dan bibinya menjadi korban tabrak lari di Jalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, tepatnya di pintu masuk Perumahan Harapan Indah Kota Bekasi, Rabu (9/11/2022) malam.
Keduanya ditabrak oleh pengemudi mobil setelah berselisih paham di jalan tersebut.
Saat itu lampu lalu lintas menunjukkan tanda berhenti, tetapi Naufal diarahkan untuk maju agar lalu lintas menjadi lancar.
"Nah, pas di simpang itu, datang mobil, mau tabrak saya. Saya diam, saya lihatin, kemudian dia buka kaca," ujar Naufal.
Baca juga: Kronologi Anak Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari, Berawal dari Makian Rasis Pelaku
Tak lama kemudian, pengemudi mobil yang merasa Naufal melanggar rambu lalu lintas, memaki Naufal dengan ujaran berbau rasis.
Naufal yang merasa terhina lantas mengikuti mobil tersebut. Naufal hanya berniat menanyakan maksud dari makian rasis tersebut.
Ketika mendekati mobil pelaku, Naufal justru jadi korban tabrak lari.
"Dia (pengemudi mobil) hantam saya sekali, saya goyang sedikit. Nah, yang kedua kali, saya dekati lagi, justru saya dihantam habis sampai jatuh," jelas Naufal.
Begitu Naufal dan bibinya jatuh, pengemudi mobil itu langsung bergegas meninggalkan lokasi.
Baca juga: Anak Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari di Harapan Indah
Beberapa hari setelah insiden tabrakan itu, Naufal tiba-tiba mendapat pesan di Instagram. Pesan itu diduga dikirim oleh terduga pelaku tabrak lari dengan nama pengguna @hyundaicentamerah.
Dalam isi pesannya, terduga pelaku melontarkan kalimat berisi pesan intimidatif kepada korban.
"Dia (terduga pelaku) kirim pesan ke anak saya pakai akun baru. Dia bilang, 'Untung saya enggak tembak, cuma saya serempet,'" kata Arif, Selasa lalu.
"Dia kasih video gambaran situasi di dalam mobil, terus kirim pesan ke anak saya, kirim komentar pembelaan diri yang diakhiri kalimat tadi (soal penembakan). Artinya, ini ada unsur kesengajaan, ada unsur percobaan pembunuhan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.