Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Respons Polemik Kampung Susun Bayam: Sudah Difasilitasi Wali Kota dan Jakpro

Kompas.com - 25/11/2022, 22:14 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal polemik warga gusuran proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang tak kunjung dapat menempati Kampung Susun Bayam.

Heru memastikan, tuntutan dan harapan warga akan difasilitasi dengan baik oleh pihak Wali Kota Jakarta Utara dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku operator Kampung susun Bayam.

"Itu sudah difasilitasi oleh pak wali, sudah ada surat keputusan (SK) wali kota diterbitkan ya untuk difasilitasi," ucapnya Jumat (25/11/2022).

Jakpro dan Pemprov DKI telah berkomunikasi intensif agar pengelolaan Kampung Susun Bayam segera mendapatkan solusi yang terbaik sehingga aturan penggunaan dan pengelolaan dapat mengikuti regulasi yang berlaku.

Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara Disebut Terbitkan SK untuk Fasilitasi Warga di Kampung Susun Bayam

Penantian panjang warga

Warga Kampung Bayam yang tergusur megaproyek JIS ternyata tak semudah itu dapat menempati Kampung Susun Bayam yang telah dijanjikan Pemprov DKI untuk mereka.

Sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, pada 12 Oktober 2022, Jakpro selaku operator tak kunjung membiarkan Kampung Susun Bayam dihuni karena berbagai masalah administratif.

Community Development Specialist PT Jakpro Hifdzi Mujtahid, menyebutkan dalam hal administrasi, Kampung Susun Bayam, sedikit berbeda dengan administrasi rusunawa lain yang sudah dijadikan tempat relokasi warga.

Hifdzi mengatakan Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta masih perlu mematangkan sejumlah skema, salah satunya, penetapan tarif sewa Kampung Susun Bayam.

Baca juga: Jakpro Kebut Urus Administrasi agar Warga Bisa Segera Tempati Kampung Susun Bayam

"Kalau pakai tarifnya BUMD, BUMD kan harus untung. Kalo kita merencanakan sesuatu hal (tarif sewa rendah), yang rugi nanti temuan kita di akhir," kata Hifdzi kepada TribunJakarta.com.

Demonstrasi dari warga Kampung Bayam yang merasa diberikan harapan palsu pun tak terelakkan.

Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Kampung Susun Bayam pada Senin (21/11/2022). Beberapa di antaranya bahkan menginap di sana sampai Rabu (23/11/2022).

Harga sewa dinilai masih tinggi

Salah seorang calon penghuni Kampung Susun Bayam Asep Suwanda menyebut warga masih akan melakukan musyawarah bersama pihak Jakpro untuk merundingkan soal harga sewa.

Baca juga: Warga Menginap 3 Hari di Depan Kampung Susun Bayam, Minta Kejelasan Waktu Tempati Hunian

Jakpro telah menawarkan harga sewa unit Kampung Susun Bayam, sebesar Rp 1,5 juta per bulan kepada warga

Namun menurut Asep warga menilai harga sewa sebesar Rp 1,5 juta per bulan yang dinilai masih terlalu tinggi.

Sebenarnya saat ini, warga Kampung Bayam terdampak JIS saat ini sudah mendapatkan unit rusun Kampung Susun Bayam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com