Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Aktif Covid-19 di Depok Tembus 4.463, Pemkot Lakukan 4 Hal Ini

Kompas.com - 29/11/2022, 21:45 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah berupaya menekan laju penyebaran virus Covid-19 di wilayah Depok, yang belakangan hari ini kembali meningkat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok, Senin (28/11/2022), tercatat penambahan 155 kasus harian Covid-19, dengan total 4.463 kasus terkonfirmasi aktif.

Kemudian, tak ada seorang pasien yang dinyatakan meninggal dunia dan 126 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Pemkot Depok: Trotoar Instagramable di Margonda untuk Tingkatkan Minat Jalan Kaki

Kendati demikian, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa rencana untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Menurut dia, Pemkot Depok telah menyiapkan empat rencana tindak lanjut, yakni menguatkan manajemen, penguatan pencegahan, penguatan deteksi kasus, dan penguatan respons.

"Kami lakukan penguatan manajemen, yang meliputi rekonsiliasi data di tingkat wilayah, perkuat satgas di berbagai level, mengaktifkan Kampung Siaga Covid-19 dengan kolaborasi tiga pilar serta pengaktifan kembali Tim Pengawas," kata Dadang saat dikonfirmasi, Selasa (29/11/2022).

Kemudian, penguatan prevent atau aspek pencegahan seperti melakukan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 5M.

Baca juga: SMPN 13 Depok Terendam Banjir akibat Hujan Deras, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

"Kemudian melakukan sidak di wilayah dengan unsur 3 pilar, tidak makan minum di ruang rapat tertutup dan pemantauan perizinan kegiatan yang mengumpulkan massa," lanjut Dadang.

Pada penguatan detect atau aspek deteksi, dikatakan Dadang, melakukan tracing secara tuntas terhadap warga yang terpapar Covid-19 dan melakukan testing secara masif, termasuk fasilitas umum dan peserta didik.

Terakhir, dikatakan Dadang, penguatan respon meliputi aspek kebutuhan logistik bagi warga yang tidak mampu, melanjutkan program D'Sabr serta pendampingan isoman di rumah.

Baca juga: Revitalisasi Separator di Jalan Raya Kartini Depok Tak Diberi Pembatas, Warga: Awalnya Dipasang...

"Selain itu, menyiapkan ketersediaan vaksin booster dan mengantisipasi tempat perawatan, baik di RSUD KISA, ASA, maupun RS lainnya di Kota Depok bila dibutuhkan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com