Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah PPSU soal Kelakuan Warga Tak Jaga Lingkungan: Baru Dibersihkan, Besok Kotor Lagi...

Kompas.com - 02/12/2022, 14:51 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru sehari atau bahkan beberapa jam setelah dibersihkan oleh petugas, lingkungan di Jakarta kerap kotor lagi.

Robbi Firli Adi (28), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menceritakan bahwa keadaan itu kerap terjadi di lingkungan masyarakat.

Firli mengakui ada saja warga yang tidak menjaga kebersihan dan kerap menimbulkan lingkungan kotor. Padahal, petugas sudah rutin membersihkan lingkungan tersebut.

"Kadang sudah dibersihin, besok sudah kotor lagi. Kan takutnya jadi sarang penyakit," kata dia.

Baca juga: Keluh Kesah Firli PPSU Kedoya Sering Dipandang Sebelah Mata, Warga Sengaja Buang Sampah di Depannya

Selain lingkungan, kata Firli, saluran yang baru dibersihkan juga kerap mampet lagi. Petugas sering menemukan sampah baru di saluran yang sama keesokan harinya.

Padahal, pembersihan saluran yang mampet tidaklah mudah. Kendalanya lagi-lagi adalah sikap warga sendiri.

"Kadang warga minta tolong dibersihin saluran yang mampet, tapi tetangganya enggak mau dibongkar. Jadi bingung, kan mampetnya di bawah rumah dia (tetangga)," kata Firli.

Baca juga: Petugas PPSU Kesal Lihat Warga Buang Sampah Sembarangan, Sampai Lapor ke Satpol PP jika Teguran Tak Mempan

Menyikapi warga yang enggan bekerja sama, Firli mengaku tidak ambil pusing. Petugas akan menyerahkan keputusan kepada pihak RT setempat.

"Solusinya saya enggak menanggapi, biar RT saja yang urus. Nanti juga warga malu kalau ditegur RT, soalnya warga enggak ngebersihin. Giliran mau dibersihin orang, malah enggak boleh dibongkar, padahal habis dibersihin kan ditutup lagi, walaupun sebenarnya enggak boleh juga bangun rumah di atas saluran," tutur Firli.

Meski ada pasukan oranye yang bertugas membersihkan lingkungan, Firli berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan kebersihan gratis tersebut dengan lebih bijak.

Baca juga: Cerita PPSU di Ragunan Pergoki Pembuang Sampah Sembarangan: Dongkol, Dibilangin Malah Ketawa

Ia berharap warga turut menjaga kebersihan lingkungan, bukan justru membuat lingkungan kotor dengan seenaknya.

"Saya inginnya warga lebih mencintai kebersihan, tidak buang sampah sembarangan, menanam pohon biar ada resapan air, kan jadi udara lebih bersih. Ujung-ujungnya yang senang kan warga juga," harap Firli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com