Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Pencuri Mobil di Bekasi, Sempat Diajak Bernegosiasi Namun Terlanjur Diamuk Massa

Kompas.com - 21/12/2022, 19:02 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial K (42) yang diduga sebagai anggota komplotan pencurian mobil di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, meregang nyawa karena tak mampu menyelamatkan diri dari amukan massa.

Kronologi pengeroyokan bermula saat pelaku diduga terlibat pencurian mobil Avanza milik seorang warga yang tinggal di Jalan Mawar Raya, Jatimulya, Tambun Selatan, Selasa (20/12/2022) pukul 02.00.

Pemilik mobil Avanza, Irfan Rohmana (32), yang kala itu masih terjaga, menyadari adanya upaya pencurian terhadap mobilnya yang terparkir di depan rumahnya.

”Sekitar pukul 02.00, usai merokok, saya masuk ke kamar. Ternyata ada bunyi (mesin) mobil,” kata Irfan, kepada Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Akhir Tragis Pencuri Mobil di Bekasi Tewas di Tangan Massa, Gagal Kabur Setelah Lindungi Komplotan...

Korban pun kaget ketika melihat ke luar, mobilnya sudah pergi menjauh ke arah jalan raya.

"Saya langsung keluar teriak maling. Posisi mobil sudah mau ke jalan besar. Saya lompat pagar dan kejar pakai motor yang dipinjamkan orang keamanan," jelasnya.

Irfan mengatakan, saat itu terdapat mobil Toyota Calya yang berjalan beriringan dengan Avanza miliknya yang dibawa kabur.

Menurut Irfan, K yang mengemudikan mobil Toyota Calya masih bagian komplotan pencuri Avanza putih miliknya.

Pasalnya, saat mengejar Avanza putih miliknya yang dibawa kabur, laju motor yang dikendarai Irfan selalu dihalang-halangi Toyota Calya yang dikemudikan K.

Baca juga: Korban Pencurian Mobil di Bekasi Sempat Negosiasi dengan Komplotan Pelaku

Namun apes bagi K, saat hendak masuk pintu Gerbang Tol (GT) Bekasi Timur, dua mobil ini tidak menyebar. Karena mengantre, mobil Avanza lolos sedangkan laju mobil Toyota Calya terhambat palang pintu tol.

Sempat diajak bernegosiasi

Warga sekitar yang saat itu berada tak jauh dari GT Bekasi Timur kemudian menangkap pelaku dan menggiringnya ke pos keamanan lingkungan tempat awal pencurian kendaraan.

"Pelaku lain kabur, sementara satu orang gagal dan ditangkap. Ponsel pelaku K ini masih nyala. Jadi, kami negosisasi dengan pelaku lain," ujar Irfan

Saat itu, kepada komplotan pencuri, Irfan mengaku akan membebaskan K asal mobil Avanza miliknya dikembalikan segera.

Baca juga: Residivis Pencurian Mobil Kabur usai Baku Tembak dengan Polisi

Namun, negosiasi terhenti lantaran Irfan tak mampu membendung amuk massa yang keburu menghakimi K. Di sana, K menjadi jadi bulan-bulanan warga yang berujung pada tewasnya K.

Irfan sendiri tidak mengetahui persis kapan pelaku itu tewas karena massa yang memukuli pelaku sangat banyak dan tak bisa ditahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com