"Saya juga sempat dibawa ke Polsek, diperiksa. Ditanya bagaimana tersangka bisa meninggal, saya bilang, 'Saya enggak tahu, orang berangkat ke pasar lewat sini, orang pulang dari masjid juga lewat sini'. Saya bilang gitu," jelasnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tambun Ajun Komisaris Risnawati melalui Bagian Humas Kepolisian Resor Metro Bekasi membenarkan adanya kejadian pencurian kendaraan yang berujung tewasnya salah seorang pelaku tersebut.
Baca juga: Dibakar Cemburu, Pria di Bekasi Pukul Mantan Pacar dengan Ayam Beku
Meski demikian, pihak kepolisian sejauh ini belum memberi pernyataan terkait penanganan kasus pengeroyokan massal maupun kasus pencurian mobil yang melibatkan korban.
Dikutip dari Kompas.id, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat, mengatakan, amukan massa terhadap pelaku begal hingga kejahatan jalanan lain dipengaruhi beragam faktor.
Amukan warga dinilai sebagai bentuk pertahanan diri. "Warga ingin menunjukkan bahwa dengan cara itu mereka bisa menghadapi ancaman kriminalitas," ujarnya.
Amukan warga dalam merespons kejahatan jalanan yang berulang juga dinilai sebagai akumulasi dari emosi warga yang kian memuncak.
Baca juga: Pengeroyok Remaja di Kemang Disebut Bawa Dua Pistol
Warga semakin tertekan, terancam, hingga berujung pada kekecewaan lantaran kejahatan di jalanan tak kunjung berkurang.
”Ini ekspresi dari rasa frustrasi dan kemarahan publik. Kejahatan jalanan yang berulang jadi keresahan kita semua,” ucapnya.
(Kompas.com: Joy Andre | Kompas.id: Stefanus Ato)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.