Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 2 Pengeroyok Anggota Polantas di Jakarta Timur

Kompas.com - 29/12/2022, 19:58 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur meringkus dua dari tujuh pelaku penggeroyokan seorang anggota Polantas yakni Briptu T.

Kasat Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan dua pelaku yang ditangkap itu langsung ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah (dua orang sebagai tersangka)," ujar Ahsanul saat dikonfirmasi awak media, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Sedang Asyik Nyabu di Jembatan Gantung Daan Mogot, 3 Pemuda Ditangkap Polisi

Ia menjelaskan penggeroyokan tersebut bermula saat para pelaku sedang mabuk minuman keras.

Mereka tak terima ditegur oleh korban. Komplotan pelaku yang dalam pengaruh alkohol langsung menggeroyok Briptu T.

"Pelaku (yang kondisinya habis mabuk-mabukan) kesal karena ditegur sama korban," jelas Ahsanul.

Adapun penggeroyokan yang dialami oleh Briptu T itu terjadi pada Minggu (25/12/2022) lalu di wilayah Otista, Jakarta Timur sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Pertandingan Indonesia Vs Thailand Selesai, Suporter Tinggalkan Stadion GBK Diiringi Lagu Sayonara

Kasat Lantas Jakarta Timur, AKBP Edy Surasa, mengatakan penggeroyokan terjadi ketika anggota dicegat oleh komplotan pelaku.

"Ketika di Jalan Otista Raya ke arah Kampung Melayu ada tujuh remaja mengadang di situ," kata Edy, Selasa (27/12/2022), dilansir dari Antara.

Saat itu, Briptu T sempat meminta kepada para pelaku untuk memberinya jalan. Namun, permintaan Briptu T diabaikan kelompok pemuda tersebut.

Saat itu juga, komplotan pelaku malah menggeroyok Briptu T. Akibatnya, Briptu T mengalami luka memar di sejumlah bagian tubuhnya.

Baca juga: Meski Ada Petugas Kebersihan, Heru Budi Minta Warga Tak Buang Sampah Sembarangan saat Malam Tahun Baru

Hal tersebut membuat Briptu T harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

"Anggota (Briptu T) turun, meminta dengan sopan. 'Tolong berkenan minggir, kita mau tugas'. Tapi mereka langsung main pukul saja, dihajar. Korban luka memar di bagian mata, muka," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com