Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Protes Tak Ada Rambu Peringatan di Kubangan Proyek Tol Limo Depok yang Makan Korban Jiwa

Kompas.com - 02/01/2023, 17:59 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga menyebutkan kontraktor tak pernah memasang rambu-rambu peringatan di lokasi tenggelamnya dua bocah di kubangan galian proyek tol kawasan Limo, Depok.

Namun, setelah peristiwa dua bocah tenggelam, hanya ada seutas tali yang membentangi area kubangan.

"Enggak ada pembatas, tapi setelah peristiwa sudah terjadi apa yang mereka lakukan? hanya pembatas tali aja baru (dipasang) kemarin," ujar seorang warga setempat berinisial MDF (40) ditemui di lokasi, Senin (2/1/2023).

Menurut MDF, pemasangan seutas tali tersebut kurang efektif dalam upaya pencegahan jika tak dibarengi oleh pengawasan dari petugas kontraktor.

Baca juga: Kubangan Proyek Tol Limo Depok Makan Korban Jiwa, Warga Minta Lubang Ditutup

"Sampai peristiwa terjadi, manfaat itu apa? Ukuran orang dewasa pasti paham, kalau anak-anak enggak paham itu, kecuali ada pengawasan," ujar dia.

Bahkan, MFD mengatakan, sebelumnya pun tak ada rambu-rambu yang terpasang di lubang galian itu.

"Tadinya (kubangan) ini plong, enggak ada inisiatif dari pihak tol bahwa ini bahaya, mereka kan K3-nya pasti tahu dan belajar," imbuh dia.

Adapun dua bocah laki-laki ditemukan tewas tenggelam di kubangan bekas galian proyek tol kawasan Limo, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/1/2023).

Kedua bocah berinisial FRF (7) dan MRF (4) sebelumnya dikabarkan hilang setelah pamit kepada orangtuanya untuk membeli petasan untuk perayaan tahun baru, Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Namun, kedua bocah tersebut tak kunjung pulang ke rumah dan membuat orangtuanya bersama warga mencari keberadaan mereka.

Baca juga: Anaknya Tenggelam di Kubangan Proyek Tol Limo Depok, Orangtua Korban: Kondisinya Kaku

"Sampai malam hari, kedua korban tidak kunjung pulang ke rumah sehingga kedua orangtua bersama warga mencari keberadaan korban. Namun, korban tetap tidak ditemukan," kata Kapolsek Cinere Depok Kompol Jun Nurhaida Tampubolon saat dikonfirmasi, Minggu.

Keesokan harinya, warga setempat kembali mencari korban dengan menyisir ke arah galian proyek tol dan menemukan salah satu korban, MRF.

"Saat itu di galian yang tergenang air terlihat seperti ada yang mengambang, setelah dicek ternyata mayat anaknya Abdul Rahman (orangtua MRF) yang sedang dicari," kata Jun.

Mengetahui MFR ditemukan, orangtua FRF, Nur Ali kemudian turut mencari keberadaan anaknya di lokasi tersebut.

Tak disangka, FRF bernasib sama dengan MRF, yakni tenggelam di kubangan yang sama.

"Orangtua korban FRF mendatangi genangan proyek dan mencari keberadaan anaknya dan saat itu ditemukan anaknya tenggelam di dalam genangan proyek tol tersebut," ujar Jun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com