Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tewas Dibegal di Kebayoran Lama, Tubuhnya Penuh Luka

Kompas.com - 04/01/2023, 10:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut tubuh pengendara motor, Restu Amly Ramadhan (25) penuh luka setelah menjadi korban begal yang menyebabkan dirinya meninggal dunia.

Aksi pembegalan yang dialami korban terjadi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/12/2022) dini hari.

"Ada bekas luka. Cuma kami tidak berani berasumsi," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono saat dikonfirmasi, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Berkendara Dini Hari, Pengendara Motor Tewas Dibegal di Kebayoran Lama

Agustiono belum dapat memastikan penyebab luka yang ditemukan pada tubuh korban.

Saat ini penyidik sedang menunggu hasil otopsi jasad korban yang sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.

"Otopsinya belum keluar. Itu kan hari Minggu di Rumah Sakit Kramat Jati, kita nunggu hasil otopsinya. Kita tidak berani berasumsi," ucap Agustiono.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Dibegal di Kebayoran Lama, Pelaku Disebut 4 Orang

Untuk diketahui, peristiwa yang dialami korban itu terjadi tepat pada Sabtu, pukul 01.00 WIB. Korban saat itu sedang berkendara seorang diri.

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban dipepet oleh sejumlah orang untuk diminta menepi di pinggir jalan.

"Korban sendirian, dia mau pulang. Tapi ada saksi, orang lain yang melintas di belakang korban melihat," kata Agustiono.

Saat itu, terjadi keributan antara korban dan beberapa pelaku. Diduga keributan terjadi karena korban mempertahankan motor dan ponsel miliknya.

Baca juga: Pria di Tambora yang Aniaya Ayah karena Makanan Tumpah Ternyata Positif Sabu

Penyidik Polsek Kebayoran Lama saat ini telah memeriksa delapan orang saksi dalam proses penyelidikan kasus dugaan pembegalan itu.

Selain itu penyidik juga telah mendapatkan beberapa rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

"Kami sudah periksa saksi-saksi yang saat kejadian ada di situ, kemudian kita cari CCTV juga," ucap Agustiono.

Agustiono mengatakan, salah satu rekaman kamera CCTV yang didapat menyoroti ke lokasi kejadian.

"Tapi masih kita cek apakah itu pengendara yang dimaksud atau bukan. Kita juga telusuri jejak pelaku ini arahnya ke mana," ucap Agustiono.

Baca juga: Ribut-ribut Tarif KRL untuk Orang Kaya, Pengamat: Subsidi Mobil Listrik Dialihkan Saja untuk Perbanyak Feeder ke Stasiun

Ia menambahkan, pelaku diduga berjumlah empat orang. Mereka beraksi menggunakan dua motor dan saling berboncengan.

"Ada 4 orang pelaku yang beraksi," kata Agustiono.

Korban saat itu diduga sempat melakukan perlawanan kepada pada pelaku karena mencoba mempertahankan motor miliknya.

"Iya karena mungkin mau diambil motornya. Korban melakukan perlawanan," kata Agustiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com