Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aslem, TKW yang Lolos dari Pembunuhan oleh Wowon dkk Setelah Batal ke Cianjur

Kompas.com - 27/01/2023, 09:13 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aslem, tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan (60) dkk, menceritakan kisah dirinya yang selamat dari aksi pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.

Perempuan asal Karawang, Jawa Barat, itu mengaku sudah enam tahun menjadi TKW di Dubai. Selama itu pula dia tertipu iming-iming penggandaan uang yang dilakukan oleh Wowon alias Aki.

Awalnya, Aslem mengetahui praktik penggandaan uang itu dari Yeni, temannya yang merupakan istri dari tersangka M Dede Solehudin (35).

Aslem kemudian rutin menyetorkan uang untuk digandakan.

Baca juga: TKW yang Ditipu Wowon dkk Sebut Dua Rekannya Menghilang, Takut Jadi Korban Pembunuhan Lainnya

Setelah pulang ke Indonesia pada akhir 2022, Aslem bermaksud menanyakan keberadaan uang yang selama ini ia setorkan. Totalnya diperkirakan mencapai Rp 288 juta.

Aslem selanjutnya diminta Dede untuk berangkat dan bertemu di kediamannya yang berada di Cianjur. Saat itu, Aslem juga diminta tidak memberitahukan keberadaannya kepada siapa pun.

Namun, Aslem mengurungkan niatnya berangkat ke Cianjur. Kemudian, tersiar kabar bahwa Wowon, Dede, dan Solihin alias Duloh ditangkap atas aksi pembunuhan berantai.

"Kalau saya kemarin tanggal 28-29 Desember 2022 pergi ke Cianjur ketemu Dede, mungkin nasib saya enggak akan ada di sini, beda lagi ceritanya," kata Aslem dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023) malam.

"Bahkan pas awal Januari, setelah tanggal 28-29 Desember, saya pun berencana untuk balik lagi ke Cianjur kalau belum kasus ini terungkap," sambung dia.

Baca juga: TKW Korban Penipuan Wowon dkk Bermunculan, Ada yang Tertipu Rp 200 Juta hingga Nyaris Kehilangan Nyawa

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut disusun para tersangka untuk mengeksekusi korban.

Hal itu terungkap dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.

"Setelah kami dalami dari keterangan tersangka, ternyata itu rencana untuk eksekusi," kata Panji.

Aslem pun berharap kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon dkk bisa diusut tuntas agar tidak ada lagi korban-korban lainnya.

"Semoganya ini jadi pelajaran buat semuanya. supaya tidak ada lagi korban selanjutnya," pungkas Aslem.

Terungkapnya pembunuhan berantai Wowon dkk

Kompas.com/Anggara Kusumaatmaja Infografik: Menelusuri Jejak Pembunuhan Berantai di Cianjur-Garut-Bekasi
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com