Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeluh Jualan di Lokbin Kota Tua, PKL: Sepi Banget, Sehari Pernah Cuma Dapat Rp 20.000

Kompas.com - 01/02/2023, 09:36 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) mengeluhkan lokasi binaan (lokbin) kawasan wisata Kota Tua Jakarta di Taman Kota Intan, Tamansari, Jakarta Barat, yang sangat sepi pembeli.

Lokbin adalah tempat khusus untuk para pedagang kaki lima berjualan. Lokasinya berdekatan dengan area parkir untuk bus pariwisata tujuan Kota Tua Jakarta.

Salah satu PKL yang berjualan di sana adalah Sunarti Sun (26). Ia mulai berjualan di sana sejak pertengahan 2022.

Menurut wanita yang akrab disapa Sunsun itu, berjualan di sana seperti hanya untuk bertahan hidup, bukan mencari keuntungan.

"Sehari malah pernah cuma dapat uang Rp 20.000 aja jualan di sini, cuma buat nyambung kehidupan," kata Sunsun di lapak jualannya, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: PKL di Kota Tua Pilih Kucing-kucingan dengan Petugas Ketimbang Pindah ke Lokasi Binaan

Sunsun menceritakan, para pedagang yang berjualan di lokbin awalnya cukup banyak.

Namun, karena sepi, satu per satu dari PKL itu pun pindah ataupun berhenti berdagang karena bangkrut.

Sebab, kata Sunsun, meski pendapatannya tidak menentu, tetapi para pedagang tetap harus membayar biaya listrik dan sewa tempat jualan.

Untuk tempat dengan luas sekitar 3x3 meter tanpa dinding dan rolling door, para pedagang mesti membayar uang sewa Rp 120.000 per bulan dan biaya listrik Rp 60.000 per bulan.

Menurut Sunsun, meski biaya sewa dan listrik itu murah bagi sebagian orang, tetapi bagi dia yang tinggal di Rusunawa Marunda, biaya itu tidak cukup untuk ongkos perjalanannya.

Baca juga: Cerita PKL Kota Tua Sepi Pembeli sejak Pindah Lokasi: Padahal Dulu Mudah Dapat Rp 100.000...

Bahkan, tak jarang ia lebih sering tidur atau menginap di lokasi sewaan pedagang lainnya yang sudah tidak dipakai lagi, untuk menghemat ongkos.

"Kalau aku sih malah akhir-akhir sering tidur di sini (lokbin sewaan orang lain) daripada pulang, karena kalau lagi cuma dapat Rp 20.000 itu untuk ongkos hari itu aja enggak cukup," tutur Sunsun.

Jika ia tidur di lokbin, orangtua atau suaminya yang akan mengirim bahan-bahan jualan, yakni dimsum dan lainnya.

Sunsun bercerita, ia hanya bisa mendapatkan uang dalam sehari sekitar Rp 300.000 hingga Rp 1 juta saat pengunjung membeludak atau ada acara komunitas atau instansi yang diselenggarakan di lokbin kawasan wisata Kota Tua Jakarta.

Baca juga: Petugas Satpol PP Terus Berjaga, Kawasan Kota Tua Jakarta Steril dari PKL

Saat ini, Sunsun mengaku masih tetap bertahan berjualan di sana karena memiliki pelanggan tetap seperti kelompok pengamen yang sering mampir di situ.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com