Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Idris karena Absen Pertemuan soal Polemik SDN Pondok Cina 1, Orangtua Murid: Giliran Peresmian Selalu Hadir

Kompas.com - 09/02/2023, 23:38 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Orangtua murid SDN Pondok Cina 1 mengaku kecewa atas ketidakhadiran Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam pertemuan di Ombudsman RI pada Rabu (8/2/2023).

Padahal, pertemuan itu sudah diagendakan untuk menindaklanjuti masalah alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi pembangunan masjid raya.

Perwakilan orangtua murid bernama Cici sangat menyayangkan sikap Idris yang tidak hadir dalam pertemuan yang penting ini.

Baca juga: Adukan Wali Kota Depok ke Ombudsman, Ini Isi Tuntutan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1

"Ketidakhadiran Wali Kota, jelas sangat kecewa. Pertemuan yang begini penting, diusahakan harus hadir," kata Cici, perwakilan orangtua murid, saat dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).

Ia pun membandingkan dengan agenda-agenda lain yang kerap Idris datangi. Pasalnya, sang Wali Kota justru selalu hadir di setiap agenda peresmian.

Untuk itu, kata Cici, seharusnya Idris meminta penjadwalan ulang jika pertemuan itu terbentur dengan agendanya.

"Sementara setiap ada peresmian-peresmian di Depok, beliau hampir selalu hadir," kata Cici.

"Kalaupun Wali Kota ada kegiatan yang lebih penting harusnya bisa minta pertemuan ini diundur. Rakyatnya mau klarifikasi, sulit sekali," sambung dia.

Baca juga: Tim Advokat SDN Pondok Cina 1 Kecewa, dalam Pertemuan untuk Klarifikasi Malah Diminta Mediasi

Sebelumnya diberitakan, Tim Advokat SDN Pondok Cina 1 Depok memenuhi undangan Ombudsman untuk klarifikasi alih fungsi lahan sekolah di Depok, Rabu (8/2/2023).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama empat jam tersebut, tim advokat SDN Pondok Cina 1 mengungkap pihaknya diminta melakukan mediasi saat itu juga.

"Sangat disayangkan bahwa pertemuan kali ini ada sejumlah catatan. Ombudsman di akhir malah memberikan tawaran dan usulan kepada kami untuk mediasi," ujar salah satu tim advokat SDN Pondok Cina 1, Jihan Fauziah, di kantor Ombudsman.

"Padahal tujuan dari agenda hari ini itu jelas cuma mengklarifikasi keterangan, di undangan tidak tertera bahwa kami akan dimediasi," tambah dia.

Baca juga: Wali Kota Depok Diduga Lakukan Malaadministrasi dalam Rencana Penggusuran SDN Pondok Cina 1

Jihan mengaku kecewa karena Idris hanya mengirim bawahannya untuk melakukan klarifikasi soal alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1.

Ia pun menilai pertemuan ini kurang efektif karena tidak ada pemangku kebijakan di Pemkot Depok yang hadir, termasuk Idris.

"Satu lagi, tidak ada Wali Kota Depok. Dia kan yang bisa memberi dan mengambil keputusan dalam kasus ini. Tapi dia enggak hadir, buat apa kita menghadirkan solusi atau melakukan mediasi," imbuh dia.

Dalam pertemuan ini, Pemkot Depok diwakili oleh Kabid Pengelolaan Aset Badan Keuangan Daerah Kota Depok, M Dini Wizi Fadly dan Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Depok Wawang Buang.

Baca juga: Kritik Wali Kota Gusur SDN Pondok Cina 1 karena di Pinggir Jalan, Orangtua: Kalau Bahaya, Kan Bisa Bikin JPO...

Namun, ketika ditanya perihal alasan absennya Wali Kota Depok, kedua pejabat Pemkot itu bungkam.

Saat ditemui, Wawang juga tidak ingin bersuara soal agenda hari ini. Ia langsung pergi menuju mobil yang ditumpangi dan meninggalkan lokasi.

"Tidak (ada komentar), tolong tanya Ombudsman saja. Ombudsman sudah ada datanya semua di sana," kata Wawang, menghindari pertanyaan wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com