JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebut dua pembunuh pengusaha ayam goreng berinisial I (30) di Bekasi, Jawa Barat, menculik bayi korbannya karena kerap menangis pada saat kejadian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, bayi berusia 17 bulan dengan inisial A itu kerap menangis usai ibunya tewas dihajar pelaku menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik terhadap pelaku HK (21) dan MA (14).
"Karena anak korban (A) terus menangis, Tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa," ujar Hengki dalam keterangannya, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Kepada penyidik, kata Hengki, HK mengaku khawatir tangisan anak korban membuat tetangga di sekitar datang ke lokasi kejadian.
Meski begitu, Hengki menegaskan bahwa penyidik masih akan mendalami keterangan HK dan MA untuk memastikan motif pembunuhan I dan penculikan anak korban.
"Jadi sementara ini pengakuannya agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar datang," ucap Hengki.
Hengki sebelumnya menjelaskan bahwa warga yang tinggal di dekat warung ayam goreng korban sempat mendengar teriakan I.
Warga tersebut kemudian mencoba mendekati ruko dengan maksud menanyakan peristiwa yang terjadi di dalam.
Namun, kedua pelaku beralasan ada ular di ruko tersebut, sehingga warga itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruko.
Setelah merasa situasi di sekitar lokasi aman, HK dan MA langsung melarikan diri dari ruko sambil membawa anak korban.
Kronologi pembunuhan
Sebagai informasi, aksi pembunuhan tersebut bermula ketika HK merencanakan aksinya pada hari ketiga mereka bekerja di tempat korban.
HK kemudian mengajak MA yang masih di bawah umur untuk ikut menjalankan rencana pembunuhan korban. Eksekusi pun dilakukan kedua pelaku pada Kamis (16/2/2022).
Pada saat itu, korban yang baru datang ke ruko untuk berjualan langsung menuju ke dapur. Tak lama kemudian, HK datang ke dapur dan langsung memukul kepala korban menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram.