BEKASI, KOMPAS.com - Muhammad Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan yang obesitas dan memiliki bobot tubuh 27 kilogram yang tinggal di Jalan Manunggal 5, Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi disebut tak mampu berdiri secara lama.
Ibunda dari Kenzi, Pitriyah (40), mengatakan, putranya hanya bisa berdiri selama beberapa detik dan kemudian kembali duduk.
"Dia (Kenzi) belum bisa jalan, baru bisa berdiri, tapi langsung duduk lagi," ujar Pitriyah kepada awak media, Senin (22/2/2023).
Baca juga: Bayi 16 Bulan di Tarumajaya Bekasi Alami Obesitas, Berat Badannya Capai 27 Kilogram
Keseharian Kenzi pun hanya bisa duduk dan tidur lantaran kondisinya bobot tubuhnya.
Meski mengalami kesulitan dalam berdiri, namun Pitriyah mengaku tidak ada kondisi yang mencurigakan pada buah hatinya
Pola tidur dan napas dari Kenzi juga normal seperti layaknya bocah pada umumnya
"Enggak ada keluhan lain. Alhamdulillah anak saya juga normal, nafasnya normal, enggak kaya orang ngos-ngosan. Tidurnya juga gampang," ungkap Pitriyah.
Baca juga: 7 Penyebab Anak Obesitas, Gaya Hidup Jadi Faktor Utama
Adapun Pitriyah menyebut, bobot anaknya naik ketika menyentuh umur 6 bulan.
"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriyah.
Pitriyah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas.
Ia menyebut, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.
Namun, anaknya juga sempat diberikan susu kental manis.
"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah.
Baca juga: 15 Tanda-tanda Anak Obesitas, yang Berisiko Alami Diabetes
Meski tak mengalami masalah lain di tubuhnya, namun Pitriyah tetap khawatir dengan kondisi Kenzi yang kini memiliki bobot luar biasa besar.
"(Gelisah) iya. Namanya badannya segini (besar dan berat). Saya sudah konsultasi ke dokter, dari puskesmas diminta kalau dikasih susu, lebih encer. Saya ikuti anjurannya, makannya dikurangi. Dia kalau nasi, belum bisa makan," ungkap Pitriyah.