Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Penusukan Anggota Satpol PP oleh Pedagang Starling di Bundaran HI, Berawal dari Termos Pecah

Kompas.com - 24/02/2023, 07:15 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polsek Metro Menteng AKBP Samian mengatakan langkah selanjutnya dari kasus pedagang starling atau kopi keliling (AR) yang tusuk Satpol PP (BR) di depan Halte Bus Bundaran HI adalah untuk mengumpulkan alat bukti dan menggelar perkara.

“Statusnya para saksi sedang dilakukan pemeriksaan. Kemudian yang bersangkutan didalami secepatnya. Setelah terkumpul alat bukti akan dilakukan gelar perkara,” kata Samian.

Berdasarkan penjelasan Samian, AR terancam hukuman penjara sebesar lima tahun.

“Ancamannya dari Pasal 351 soal Penganiayaan, ataupun 112 tentang melawan petugas yang melaksanakan penertiban masyarakat. Ancaman penjara lima tahun,” tutur dia.

Ketika dibawa ke Polsek Menteng untuk pemeriksaan, AR mengatakan dia tidak terima Satpol PP mengambil termos di sepedanya dan memecahkannya.

Baca juga: Pedagang Kopi Keliling Tusuk Petugas Satpol PP di Bundaran HI karena Emosi Termosnya Diambil dan Pecah

“Saya ‘kan lewat, sama Pol PP dijagain. Langsung diambil termos, terus langsung pecah,” kata AR.

Itulah yang memicu perkelahian di antara AR dan BR pertama kali. AR pun mengambil penusuk es tetapi langsung diamankan petugas. Namun AR langsung mengambil gunting untuk menusuk BR.

Berdasarkan penjelasan Kapolsek Metro Menteng Samian, Satpol PP sedang ditugaskan untuk melakukan penertiban pedagang keliling.

Pada saat itu, AR hendak mangkal di trotoar area tempat kejadian perkara (TKP) sehingga dicegat oleh Satpol PP dan diarahkan untuk tidak mangkal.

Baca juga: Pedagang Kopi Keliling Tusuk Petugas Satpol PP di Bundaran HI karena Emosi Termosnya Diambil dan Pecah

Tidak ada kekerasan petugas

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin, tidak ada anggotanya yang bersikap arogan ketika melakukan penindakan pelanggar peraturan, termasuk kepada AR.

“SOP (dengan cara humanis) sudah ada. Tidak ada anggota melakukan peneguran arogan itu tidak ada,” kata Arifin, Kamis (23/3/2023).

Menurut keterangan Arifin, AR memang melawan arah sebelum akhirnya dicegat oleh petugas.

“Jadi mereka (anggota) sudah menyampaikan dengan baik. Ini karena yang bersangkutan disampaikan dihalau supaya tidak melintasi jalan berlawanan. Kemudian diminta untuk meninggalkan lokasi ini. Tadi tiba-tiba langusng menyerang,” ujarnya.

Saat ini, AR masih diamankan di Polsek Metro Menteng. Sementara itu, BR sedang menjalani perawatan di RSCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com