JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terlihat menjenguk D (17), korban penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (20), anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.
Kedatangan Yaqut untuk menjenguk D diketahui dari postingan foto yang ia bagikan di akun Twitter pribadinya, yakni @YaqutCQoumas.
Dalam foto tersebut, Yaqut tampak memegangi kepala D sembari menatap wajah korban yang tengah terbaring tak sadarkan diri di ruang perawatan akibat mengalami pembengkakan otak.
Selain itu, terdapat sebuah pesan yang turut dibagikan Yaqut. Ia menyampaikan bahwa anak dari kader pengurus Nahdlatul Ulama (NU) merupakan anaknya juga.
"Anak kader, anakku juga. Catat ini," ujar Yaqut dalam cuitannya di Twitter, Kamis (23/2/2023).
Untuk diketahui, D merupakan anak dari pengurus gerakan pemuda (GP) Ansor, badan otonom Nahdlatul Ulama di bidang kepemudaan yang saat ini diketuai oleh Yaqut.
Diberitakan sebelumnya, Mario melakukan kekerasan usai teman wanitanya yang berinisial A mengadu soal perbuatan tidak menyenangkan atau tidak baik yang dilakukan oleh D.
Saat A pertama kali mengadu kepada Mario, sejatinya anak pejabat Ditjen Pajak itu belum naik darah. Mario mencoba mengonfirmasi aduan A kepada D melalui sambungan telepon.
Baca juga: Menurut Sri Mulyani, Kelakuan Pegawai Kemenkeu Ini Pantas Dicap Pengkhianat dan Musuh Bersama
Namun, D tidak pernah mengindahkan panggilan telepon yang masuk. Ia selalu menolak panggilan telepon Mario secara terus-menerus.
Melihat usaha yang dilakukan Mario sia-sia, A kemudian membuat siasat supaya pelaku bisa bertemu dengan korban.
A yang dulunya merupakan mantan pacar D akhirnya mengirimkan pesan singkat kepada korban. A ingin membuat janji temu dengan dalih mengembalikan kartu pelajaran milik korban yang masih ada di tangannya.
Ketika A dan Mario sampai di lokasi menggunakan mobil Jeep Rubicon, D sebenarnya enggan menemui kedua orang tersebut.
Pesan dari A yang menyatakan bahwa mereka telah berada di depan rumah R bahkan tidak digubris oleh korban.
Tidak habis akal, akhirnya A meminta Mario untuk mengirimkan pesan singkat kepada D.
Korban yang melihat pesan dari Mario akhirnya tidak pikir panjang. D memutuskan untuk keluar dari rumah temannya yang terletak di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, melalui pintu samping dan menemui kedua orang itu.
Pertemuan antara D dan Mario sejak awal sudah berlangsung panas. Tanpa basa-basi, Mario langsung meminta klarifikasi kepada korban soal laporan yang diberikan A.
Baca juga: Sri Mulyani Pertanyakan Sumber Kekayaan yang Ditampilkan Mario Si Anak Pejabat Ditjen Pajak
Obrolan yang kian panas membuat perdebatan di antara keduanya tak terhindarkan. Sampai suatu ketika Mario akhirnya melepaskan pukulan mentah ke arah D.
Kini Mario telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan atas perbuatan yang dilakukannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.